Gempa Bumi Intai Jakarta

JABARNEWS | BANDUNG – Kepala Badan Geologi, Rudy Suhendar, mengimbau warga Jakarta agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya gempa bumi yang berpotensi melanda wilayahnya.

Hal tersebut bisa saja terjadi mengingat Jakarta terlintasi oleh jalur megathrust. Jalur itu memanjang dari sebelah barat ujung utara Sumatra, ke selatan Jawa hingga di selatan Bali dan Nusa Tenggara yang terbagi-bagi ke dalam beberapa segmen. Salah satunya adalah segmen di selatan Selat Sunda.

Baca Juga:  DPRD Jabar Berharap Infrastruktur Penunjang BIJB Diselesaikan

“Kondisi Jakarta memiliki kerentanan terhadap goncangan gempa bumi dari sumber gempa bumi yang berjarak cukup jauh, karena tersusun atas endapan kuarter yang terurai dan tebal,” katanya, saat ditemui di Ruang Informasi PVMBG, Badan Geologi, Kota Bandung, Kamis (08/03/2018).

Maka dari itu, menurutnya, perlu adanya suatu tindakan dalam mengantisipasi hal tersebut. Itu dilakukan melalui pemetaan tapak local (site class) secara detail, untuk mengetahui karakteristik tapak lokal Jakarta terhadap penguatan akibat goncangan gempa bumi.

Baca Juga:  Harga Vaksin Covid-19 di Indonesia Kisaran Rp200 Ribu, Ini Kata Bio Farma

“Keberadaan jalur patahan aktif yang diperkirakan melewati Jakarta masih belum diketahui secara pasti,” terangnya Rudy.

Ditambahkannya, pengurangan kerentanan terhadap gempa bumi juga harus didukung penataan ruang berbasis kebencanaan. Selain itu, peningkatan kapasitas masyarakat tentang pengetahuan gempa serta peningkatan kewaspadaan.

Baca Juga:  PWI Pusat Kecam Intimidasi Terhadap Wartawan Detikcom

Selain itu, Badan Geologi juga senantiasa bersinergi secara intensif dalam menjalin kerjasama dengan BMKG, BNPB, LIPI, BPPT, Kementerian PUPR, Kementerian ATR, Bappenas, dan Perguruan Tinggi Asosiasi maupun Pemerintah DKI Jakarta. (Ted)

Jabarnews | Berita Jawa Barat