Generasi Milenial Diminta Kritis Sikapi Informasi Sosial Media

JABARNEWS | BOGOR – Kalangan muda yang aktif bersosial media di dunia maya diminta tetap mengedepankan sikap kritis, cerdas, dan bijaksana. Alasannya, di zaman milenial ini literasi media juga sangat penting.

Hal ini disampaikan Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Profesor Cecep Darmawan ketika memberikan pencerahan literasi media bagi generasi milenial pada kegiatan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Barat di Kota Bogor. ‎

Pada kesempatan itu, Kepala Pusat Kebijakan Publik, Inovasi Pendidikan dan Pendidikan Kedamaian pada LPPM UPI ini, menilai sikap generasi muda terhadap siaran tayangan media harus memiliki sikap kritis, cerdas, dan bijaksana.

Baca Juga:  Bupati, Tak Ingin Pelayanan Tutup Karena Ke Hajatan Terulang

“Jika tak ada sikap kritis, cerdas dan bijak, akibatnya itu berdampak terhadap persepsi, kognisi, emosi, dan proses imitisasi seseorang,” ujarnya, dalam rilis yang diterima wartawan, Jumat (9/11/2018).

Cecep berharap, generasi muda sebagai pengguna media terbesar, tentunya harus menjadi subyek bukan obyek media, apalagi menjadi korban media itu sendiri.

Makanya, lanjut Ketua Harian Persatuan Dewan Guru Besar (Pergubi) Jawa Barat ini, kaum muda harus diberikan literasi media sebagai kegiatan pembelajaran secara terstruktur, untuk meningkatkan sikap generasi muda yang bertanggung jawab dalam menjaga nilai moral, dan tata susila di masyarakat.

Baca Juga:  Mansurya Manik: Gugatan Disdik Jabar Dinilai Lukai Publik

“Tujuan literasi ini, untuk meningkatkan kesadaran bermedia di kalangan anak muda, agar tumbuh jiwa kritis, dan partisipatif dengan nalar dan sikap yang bijaksana. Sebab dengan adanya literasi sosial media, diharapkan sebagai pembelajaran dan penyadaran secara kolektif, agar kehadiran media penyiaran dapat tumbuh sehat dan berintegritas,” ujarnya.

Cecep menerangkan, generasi milenial dewasa ini, ditandai dengan gaya hidup gadget yang menjadi tren masa kini. Termasuk, sikap yang tidak melihat proses, yang cenderung ingin serba instan dan praktis.‎ Dia berharap generasi muda dalam konteks kebudayaan seyogyanya memiliki enam ciri utama yakni, melakukan pemajuan kebudayaan dan cinta seni. Kemudian memberikan kebebasan untuk bereskpresi dalam kebhinekaan serta mengembangkan spririt budaya untuk pembangunan dan kemanusiaan.

Baca Juga:  Maulid dan Mengenang Manusia Agung

“Para pemuda juga harus mengejawantahkan nilai budaya dalam sikap dan tindakannya yang bertanggung jawab, meminimalisasi konflik, taat hukum dan memiliki rasa empati terhadap sesama. Fungsi media memberikan informasi, pendidikan, memengaruhi opini publik, menghibur, dan pemandu nilai,” pungkasnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat