Kepala BPS Jabar: Bonus Demografi Bisa Jadi Bumerang

JABARNEWS | BANDUNG – Memasuki gerbang bonus demografi nasional, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Gandari Adianti, mengatakan, Jawa Barat memiliki peran besar dalam berkontribusi untuk mewujudkan hal tersebut.

“Pada tahun 2017 penduduk kita itu ada 48 juta, penduduk kita itu setara dengan Korea atau Malaysia. Dampaknya ke bonus demografi karena banyak orang yang produktifnya dibandingkan yang tidaknya,” katanya, saat ditemui di Kantor BPS Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (16/7/2018).

Baca Juga:  Sawit Watch: Tolak Revisi UU Ketenagakerjaan

Akan tetapi, menurutnya, kesempatan tersebut haruslah dikelola sebaik mungkin mengingat laju pertumbuhan penduduk yang semakin cepat bisa saja menjadi sebuah bumerang yang akan berdampak sebaliknya.

Baca Juga:  Waduh, 118 Ribu PNS, TNI-Polri hingga DPRD Masuk DTKS

“Angka migrasi dan kelahiran menyebabkan pertumbuhan penduduk semakin tinggi yaitu 1,63%. Kalau tidak didampingi dan dikelola SDM-nya oleh kita maka banyak penduduk produktifnya bukan menjadi bonus demografi akan tetapi malah sebaliknya jadi musibah kalau banyak yang produktif malah jadi pengangguran,” jelasnya.

Baca Juga:  Mendagri Terbitkan Dua Instruksi Terkait PPKM, Begini Isinya

Maka dari itu, Gandari menilai dengan jendela kesempatan yang terbuka pada tahun 2029 hingga 2030 harus benar-benar dimanfaatkan oleh Indonesia dalam memperoleh puncak keemasan.

“Di situlah kita bisa memanfaatkan bonus demografi menjadi bonus yang benar-benar bonus,” pungkasnya. (Ted)

Jabarnews | Berita Jawa Barat