JABARNEWS | JAKARTA – Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mecatat sejak 8 bulan terakhir telah melumpuhkan sebanyak 69 kapal berbendera negara asing, yang kerap maling ikan di perairan Indonesia.
“KKP sudah berhasil menangkap 28 kapal berbendera Vietnam sejak dia menjabat jadi menteri. Selain Vietnam, beberapa kapal ilegal yang kerap mencuri ikan juga berasal dari Malaysia, Filipina, dan Taiwan,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, dikutip dari Kompas, rabu (12/08/2020).
Edhy Prabowo menjelaskan selaindari berbendera Vietnam yang berjumlah 28 kapal berhasil dilumpukhan, juga ada 14 kapal berbendera Filipina, 13 kapal berbendera Malaysia, 1 kapal berbendera Taiwan, dan lainnya.
Maraknya kapal berbendera Vietnam di laut RI membuat Edhy bakal menemui pemerintah Vietnam dalam waktu dekat. Tujuannya untuk meminimalisir penangkapan ikan ilegal tanpa mengurangi hubungan harmonis antar negara.
“Kapal maling ikan yang kerap ditangkap di perairan RI adalah kapal-kapal berbendera Vietnam,” ujarnya.
“Kita Asean, kita ingin hubungan selalu harmonis, jangan main kucing-kucingan. Kami inginnya teknis. Yang jelas semangatnya adalah saya tidak akan mengurangi hak-hak nelayan yang ada di sini (nelayan Indonesia),” kata Edhy dalam konferensi video, Rabu (12/8/2020).
Untuk negara-negara Asean yang akan ditemui tersbut, kata Eddy, untuk menawarkan opsi kerjasama. Hal-hal seperti ini menurut saya kompromi dengan negara tetangga itu hal yang baik,” ujar Edhy.
KKP melalui Aparat Kapal Pengawas Perikanan Ditjen PSDKP kembali menangkap kapal maling ikan berbendera Vietnam. Tiga kapal itu ditangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) 711 Laut Natuna.
Ketiga kapal yang masing-masing merupakan kapal lampu, kapal penangkap, dan kapal penampung itu berhasil diringkus oleh Kapal Pengawas Perikanan Orca 03, KP. Hiu 11 dan KP. Hiu Macan Tutul 02. (Red)
