Keraton Kanoman Cirebon Gelar Grebeg Ageng Setiap Idul Adha

JABARNEWS I KOTA CIREBON – Ada tradisi unik yang biasa dilakukan Keraton Kanoman Cirebon setiap menghadapi Idul Adha. Di sini, ada yang namanya Grebeg Ageng yang merupakan tradisi ritual Keraton Kanoman Cirebon yang turun temurun. Prosesi ritual yang ditasbihkan dalam bentuk ’pengakuan’ terhadap sisilah para leluhur,  dan ’perhelatan’ yang berisi doa-doa kepada para raja yang telah wafat sebagai pendahulu keraton.

Dalam acara Grebeg Ageng ini, Gusti Sultan Raja Muhamad Emirudin yang diwakili Pangeran Raja Pati Muhammad Qodiran berserta seluruh keluarga dan Karabat Keraton, akan melakukan Salat Idul Adha.

Hal ini dikatakan Juru Bicara Kesultanan Kanoman Cirebon, Ratu Raja Arimbi Nurtina. Sebelum melakukan Salat Idul Adha, Pangeran Pati Raja Muhammad Qodiran mengganti baju dengan jubah kebesaran keraton.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Distribusikan 16.900 APD

Ini sebagai tanda Kaprebon, Keprabuan dan Kepemimpinan. Kemudian menuju Masjid Agung Gunung  Jati untuk melaksanakan Salat Idul Adha, dilanjut ziarah kubur dengan tahlil dzikir serta berdoa.

Di mulai Makam Kanjeng Sunan Gunung Djati yang berdampingan dengan makam ibunda Ratu Mas Rarasantang dan makam para leluhur yang selama ini, dikenal sebagai tokoh Cirebon.

Di antaranya Pangeran Cakrabuana, Kakak Ratu Mas Rarasantang, Fatahilah menantu Kanjeng Sunan Gunung Djati, Pangeran Pasarean, putra Mahkota Sunan Gunung Djati, Pangeran Dipati Carbon,  Pangeran Brata kelana, Pangeran Panjunan, Pangeran Kejaksan,  Nyimas Pakungwati,  Puteri Ong Tien,  dan tokoh tokoh Cirebon lainya.

Baca Juga:  Korlantas Tegaskan Pengendara Motor Pakai Sandal Jepit Tidak Ditilang

’’Ritual Grebeg Ageng keraton ini, esensinya melakukan ziarah kubur oleh Sultan Kanoman Gusti Sultan Raja Muhamad Emirudin atau yang mewakili dengan diiringi kerabat dekat Keraton sekaligus silaturahmi dengan masyarakat,’’ kata Ratu Raja Arimbi Nurtina, Rabu (22/8/2018).

Gusti Sultan berserta rombongan, kata dia, berangkat dari Pendopo Jinem Keraton Kanoman pada pukul 05.30 WIB menuju Astana Gunung Djati. Pada hari sebelumnya, 10 Dzulhijjah tepatnya pada tanggal 8-9 Dzulhijjah, keluarga Keraton termasuk Sultan dan keluarga melakukan laku lampah spritual.

’’Laku lampah spiritual ini dilakukan dengan berpuasa di Hari Arafah sebagai bentuk kecintaan terhadap sunnah Rosul dan penghormatan terhadap jamaah haji di Mekkah,’’ tuturnya.

Baca Juga:  Banjir di Jalur Bandung-Garut, Wagub Uu Inspeksi PT Kahatex

Grebeg Ageng yang berlangsung setiap tahun. Dimaksud sebagai rasa syukur kepada Allah SWT karena dapat melaksanakan ibadah Salat Idul Adha. Prosesi ritual ini, dijadikan media pertemuan dan mengukukan persaudaraan antarumat agama Islam antara Sultan dengan masyarakat luas yang berziarah di Makam Kermat Kanjeng Sunan Gunung Jati.

Rangkaian prosesi Grebeg ageng dalam banyak sisi, telah mengapresiasikan khazanah kebudayaan yang tidak bisa dilepskan dari spirit masyarakat Cirebon dan masyarakat Indonesia. (One)

Jabarnews | Berita Jawa Barat