JABARNEWS | MAJALENGKA – Adanya sejumlah peristiwa bencana alam, membuat Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi, mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. Apalagi, Kabupaten Majalengka termasuk yang dikategorikan sebagai wilayah rawan bencana.
Bupati mengatakan, wilayah Kota Angin yang sebelumnya termasuk 7 wilayah di Jawa barat dan tingkat ke 14 di Indonesia termasuk rawan bencana, kini telah bergeser, menjadi tingkat ke 14 di Jabar dan tingkat 230 di Indonesia.
“Oleh karenanya, kita tetap harus waspada, kita harus terus berupaya untuk mengantisipasi terjadinya bencana. Saya sudah perintahkan seluruh kepala dinas jika terjadi musibah, bukan hanya tanggung jawab BPBD, Melainkan Dinas Sosial juga harus berperan, BPLH harus terjun, dishub terjun, BMCK juga harus terjun.”Jelasnya, saat diwawancara, Jumat (4/1/2019).
DikaBupati menambahkan peristiwa alam yang sering melanda sebagian wilayah, pada dasarnya merupakan akibat kurangnya kesadaran menata dan memelihara kelestarian lingkungan. Masalah-masalah lingkungan yang sering terjadi, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan, masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan masalah lingkungan yang bukan tergolong sepele.
“Jika hal ini dibiarkan, ini akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Jadi, kita sebagai masyarakat yang cinta lingkungan harus menjaga dan melestarikannya. Upaya menata dan memelihara kelestarian lingkungan, bukan hanya mengandalkan pemerintah saja, namun masyarakat pun mempunyai peranan penting dalam upaya mewujudkan hal itu,” pungkasnya.
Sementara itu Saepul Ulum salah satu tokoh pemuda sangat berharap dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan, Pemerintah dan semua elemen masyarakat untuk serius dan bersinergi.
“Karena banyak manfaat yang akan dirasakan, ketika alam ini benar-benar di rawat dan dijaga. Maka dari itu saya berharap Pemerintah dan semua elemen masyarakat serius dan bersinergi.” ujarnya. (Rik)
Jabarnews | Berita Jawa Barat