Masih Susah Kendalikan Hawa Nafsu? Coba Lakukan Cara Ini

JABARNEWS | BANDUNG – Bulan Suci Ramadhan memang menjadi momen untuk bisa belajar mengendalikan hawa nafsu agar terhindar dari hal yang bisa membawa keburukan pada diri seseorang di masa yang akan datang.

Perkara mengendalikan hawa nafsu memang gampang-gampang sulit, perlu kesabaran dan pikiran yang sehat. Bisa disepakati, ketika manusia tidak mampu mengendalikan nafsu, maka levelnya berada dibawah hewan karena hewan tidak dibekali akal pikiran.

Baca Juga:  Indonesia Mundur dari Piala Thomas dan Piala Uber 2020, Ini Alasannya

Jika selama Bulan Puasa pada tahun ini kita berada ditengan pandemi Covid-19, kita sudah bersusah payah melawan hawa nafsu dari dorongan keinginan jiwa yang sesaat.

Bagi kalian yang sudah bisa menahan hawa nafsunya, semoga bisa menjadi kebiasaan pada bulan-bulan berikutanya, akan tetapi bagi yang masih susah mengendalikan, Amarah, syahwat dan kenikmatan seasaat lainnya, alangkah baiknya coba lakukan cara ini, Simak!

Baca Juga:  Gegara Hal Ini XL dan Smartfren Akan Dilaporkan Ombudsman

Pertama, hendaklah untuk bisa merenungkan bahwa dunia ini bukan diciptakan untuk memenuhi keingan amarahnya. Jangan sampai kesenangan yang sifatnya sementara bisa mengendalikan amarah, hingga luput dari berbuat baik sampai lupa larang serta norma yang berlaku.

Kedua, hendaklah menalaah untuk bisa berpirkir dampak yang akan terjadi bila kita mengikuti syahwat dunia. Biasanya seseorang lupa ketika mengikuti hawa nafsunya, yang pada prinsifnya sesaat padahal dampaknya sangat berkepanjangan, bahkan bisa menghancurkan masa depan.

Baca Juga:  Soal Perpanjangan PPKM Level 4, Ini Tanggapan Bima Arya

Ketiga, hendaklah berpikir bahwa keinginan hawa nafsunya tersebut tidak berarti apa-apa melainkan keinginan yang salah dan bahkan bisa menyebabkan sesorang menjadi terhina.

Nah dengan demikian seseorang haru bisa menelaah diri, dengan jiwa yang tenang sehingga seseorang bisa merenungkan untuk mengendalikan diri dengan kegiatan yang berupa keuntungan di dunia maupun akhirat. (Red)