Masyarakat Waspada! Selain Picu Kekeringan, El Nino Bisa Sebabkan Ini

BMKG */BMKG/

“Situasi saat ini perlu diantisipasi agar tidak berdampak pada gagal panen yang dapat berujung pada krisis pangan,” sambungnya.

Dwikorita menjelaskan, berdasarkan pengamatan BMKG terhadap SML di Samudra Pasifik, La Nina telah berakhir pada Februari 2023. Sepanjang periode Maret-April 2023, ENSO berada pada fase netral yang mengindikasikan tidak adanya gangguan iklim dari Samudra Pasifik pada periode itu.

Baca Juga:  Sumur Galian Mulai Tak Keluar Air, Ribuan Kepala Keluarga di Bekasi Terdampak Kekeringan

Dengan peluang kurang dari 80 persen, ENSO Netral diprediksi mulai beralih menuju fase El Nino pada periode Juni 2023 dan diprediksi akan berlangsung dengan intensitas lemah hingga moderat.

Baca Juga:  Benarkah Sekolah Tatap Muka Januari 2021 Diundur? Simak Ini

Sementara itu gangguan iklim dari Samudra Hindia, yaitu IOD (Indian Ocean Dipole), selama bulan Maret-April juga berada pada fase netral dan diprediksi berpeluang akan beralih menuju fase IOD Positif mulai Juni 2023.

Baca Juga:  Sekda Jabar Imbau Masyarakat Back To Nature

“Kombinasi dari fenomena El Nino dan IOD Positif yang diprediksi akan terjadi pada semester II 2023 tersebut dapat berdampak pada berkurangnya curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia selama periode musim kemarau 2023,” tuturnya.