Melalui GenRe, BKKBN Ajak Pelajar Hidup Sehat Dan Berakhlak

JABARNEWS | PURWAKARTA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) gelar sosialisasi kesehatan reproduksi dan pendewasaan usia perkawinan (PUP) melaui program Generasi Berencana (GenRe) yang berlangsung di SMAN 1 Jatiluhur, Purwakarta, Jumat (12/10/2018).

Kepala Bidang Ketahanan Keluarga, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Purwakarta, Fata Faridulhisan mengatakan, melalui tersebut, KKBN mengajak para pelajar mempraktekan perilaku hidup sehat dan berakhlak. Guna menciptakan generasi muda Indonesia yang berkualitas serta menjauhkan pelajar dari seks menyimpang.

“Besarnya jumlah remaja di Indonesia menjadi potensi baik, jika disertai dengan kebijakan yang tepat. Kita perlu membantu remaja menghadapi masa sekarang sekaligus membantu menyiapkan masa depan mereka,” kata Fata menyoroti sejumlah persoalan remaja, meliputi pernikahan anak, seks bebas, ancaman HIV-AIDS, hingga penyalahgunaan narkoba.

Baca Juga:  Pegawai Setda Indramayu Jalani WFH Usai Dua ASN Positif Covid-19

“46 persen kematian ibu melahirkan terjadi pada ibu berusia di bawah 20 tahun. Imbauan BKKBN untuk keluarga direncanakan bagi perempuan minimal di usia 21 tahun, sementara laki-laki 25 tahun,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMAN 1 Jatiluhur, Jajang Koswara menyatakan dukungan terhadap program yang menurutnya bermanfaat guna menciptakan generasi yang kuat.

“Kami siap bekerjasama dengan instansi pemerintah manapun salah satunya BKKBN untuk mendukung program-programnya, karena sudah sejak BKKBN ada kami sudah membantu mensosialisasikan programnya dan menginisiasi. Kami adakan muatan-muatan lokal terkait dengan pengetahuan kesehatan reproduksi terutama bagi siswi,” ujar Jajang.

Baca Juga:  Irjen Ferdy Sambo Dinonaktifkan sebagai Kadiv Propam Polri, Begini Pernyataan Kapolri

Sementara, anggota DPR RI Komisi IX, Putih Sari mengapresiasi program GenRe yang juga memberikan life-skills untuk remaja. Salah satunya melalui Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) yang ada di sekolah, pesantren, perguruan tinggi, LSM maupun di masyarakat untuk membantu menyiapkan masa depan.

“Kami menyambut baik penyelenggaraan penyuluhan ini. Cukup beralasan, karena masa remaja merupakan masa peralihan anak ke dewasa. Banyak tantangan untuk menemukan jati diri di masa ini,” papar politisi Fraksi Gerindra itu.

Baca Juga:  Bisnis Parsel Kian Lesu di Tengah Pandemi Covid-19

Dirinya berharap, kesungguhan dan kerja keras untuk menempatkan remaja sebagai sasaran prioritas program ini demi ciptakan remaja berperilaku sehat.

“Selain itu, bonus Demografi merupakan kondisi suatu wilayah atau negara memiliki jumlah penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan dengan usia non-produktif (usia 65+),” kata putih.

Dikatakannya, sebagai “bonus” karena kondisi ini tidak terjadi secara terus menerus melainkan hanya terjadi sekali dan tidak bertahan lama.

“Prasyarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara apabila ingin memperoleh manfaat besar dari bonus demografi yaitu sumber daya manusia yang berkualitas,” pungkasnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat