Mendes PDTT Dorong BUMDes Jadi Sumber Utama Pembangunan Desa

JABAR NEWS | JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo menegaskan bahwa dikucurkannya Dana Desa (DD) hanya sebagai stimulus pembangunan desa. Oleh karena itu, pembangunan desa seyogyanya harus bersumber dari pendapatan lain, yakni Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Terkait hal tersebut, Ia menyatakan Indonesia telah memiliki banyak BUMDes yang sukses. Contohnya adalah BUMDes di Desa Ponggok, Kabupaten Sleman, yang pada tahun 2016 mampu meraih untung Rp 10,3 Miliar. Keuntungan tersebut berbanding jauh dari jumlah DD yang diterima Desa Ponggok yang berjumlah sekitar Rp 600 juta per tahun.

Baca Juga:  Jabar Siaga Bencana, Kepala BPBD Malah Akan Dilantik Jadi Penjabat Bupati Cirebon

“BUMDes itu seratus persen milik desa. Uangnya untuk desa dan kebijakan-kebijakan desa. Karena BUMDesnya kaya, sekarang sudah bikin jalan (desa) sendiri. Dia (Desa Ponggok) punya program semua rumah wajib mengirimkan anaknya ke perguruan tinggi, dibiayai,” jelas Menteri Eko dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (07/06/2017).

Contoh lain, lanjutnya, adalah BUMDes di Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul, yang awalnya sangat kotor. Kemudian dibentuklah BUMDes melalui bisnis bank sampah, di mana melalui bank sampah, BUMDes tersebut mampu meraup untung hingga Rp 75 juta per bulan.

Baca Juga:  Pandemi Covid-19, Jumlah Pencari Kerja di Kota Sukabumi Meningkat

“Banyak hal yang bisa dilakukan. Cuma memang harus diakui bahwa tidak semua Kades dan pengurus BUMDes itu kreatif,” tuturnya.

Di sisi lain, Menteri Eko mengatakan, dana yang masuk ke desa jumlahnya sangat besar. Tak hanya DD yang berjumlah Rp60 triliun, pembangunan desa juga dibantu oleh 19 kementerian/lembaga yang total anggarannya mencapai Rp560 triliun.

Baca Juga:  Kini di Saudi Turis Asing Bukan Mahram Diperbolehkan Tidur Sekamar

“Karena tahun ini lebih dari separuh atau lebih sedikit dari APBN kita didistribusikan ke daerah,” ungkapnya.

Di samping itu, menurutnya, empat program prioritas pemerintah, yakni Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), Embung Desa, BUMDes, dan Sarana Olahraga Desa, mampu mendorong desa-desa di Indonesia lepas dari ketertinggalan.

“Nah pemerintah membuat empat program unggulan ini, kalau dilakukan serempak, saya yakin kurang dalam lima tahun tidak ada lagi desa-desa tertinggal,” ujarnya Menteri Eko optimis. (Red/jpp/des)

Jabar News | Berita Jawa Barat