Menyedihkan, Begini Kisah Sang Ayah Nekat Curi HP Untuk Belajar Daring

JABARNEWS | GARUT – Ditengah pelaksanaan proses pembelajaran sekolah yang dilakukan secara daring, memang banyak dikeluhkan oleh warga yang memiliki kekurangan secara finansial, karena tidak bisa memenuhi kebutuhan seperti handphone, kuota dan lain-lain.

Tak terkecuali dengan seorang ayah yang nekat melakukan pencurian sebuah ponsel milik warga Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Rabu (5/8/2020).

Sebelumnya diceritakan oleh Teguh (34), seorang anak yang sering memakai ponsel milik ayahnya, ponsel tersebut dicuri orang yang tak dikenal beberapa waktu lalu. Kemudian teguh mengingat bahwa di ponselnya tersebut sudah tertanam aplikasi pelacak GPS, dan melakukan pelacakan keberadaan ponsel miliknya.

Baca Juga:  Viral Video Petugas Parkir Diduga Ilegal, Netizen: Pantesan Cirata Agak Sepi

“Berdasarkan aplikasi pelacak ponsel itu, saya tiba di gubuk reyot. Saya tahu pelaku dan ponsel ayah saya ada di dalam gubuk itu, Saya lantas melihat salah satu anak mereka sedang belajar secara online memakai ponsel ayah saya yang hilang,” kata Teguh Rabu (5/8/2020).

Baca Juga:  Buruh Jabar Kembali Kobarkan Penolakannya Terhadap RUU Omnibus Law Dan UU Tapera

Teguh juga mengatakan, melihat kejadian tersebut ia langsung menanyakan prihal ponsel yang sedang digunakan seorang anak untuk belajar daring kepada seorang laki-laki yang diketahui sebagai ayah dari anak tersebut.

Setelah pelaku mengakui bahwa ponsel tersebut hasil dari pencurian, Teguh kemudian mengajak pelaku untuk meminta maaf kepada sang pemilik ponsel yang juga sebagai ayah Teguh. Meski begitu, Teguh sebenarnya tidak marah sama sekali karena ia mengira pelaku melakukan hal tersebut karena terpaksa.

Baca Juga:  Warga Mangga Dua Akui Soekirman Bapak Petani di Serdang Bedagai

“Saya sebenarnya sebelumnya sudah yakin pencuri ponsel itu tidak berniat mengambil keuntungan. Karena di rumah, dekat ponsel itu ada satu lagi ponsel serta laptop, tapi tak diambil,” kata dia.

Secera kekeluargaan, akhirnya perkara tersebut berakhir dengan damai, karena korban memaklumi pelaku yang terjepit ekonomi tetapi anaknya membutuhkan ponsel untuk belajar secara daring. (Red)