Pagi Ini Rupiah Kembali Menguat, Jadi 14.755 Per Dolar AS

JABARNEWS | BANDUNG – Nilai tukar (kurs) rupiah pada Selasa (21/07/2020) pagi, terhadap dollar terpantau menguat 0,20% atau 30 poin ke level Rp 14.755 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.785.

Dikutip dari vibiznews menguatnya rupiah terjadi sementara dollar merosot lagi di pasar uang Asia setelah terkoreksi 2 hari di sesi sebelumnya tertekan oleh penguatan euro di 4 bulan lebih tertingginya di tengah perkembangan pembicaraan EU Summit yang akan meluncurkan stimulus untuk Kawasan Eropa.

Baca Juga:  Cium dan Raba Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi, Dosen Ini Jadi Tersangka Pelecehan Seksual

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 95,70, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 95,82.

Sementara itu, IHSG Selasa di awal sesi pertama, terpantau menguat 22,896 poin (0,45%) ke level 5.074,002, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat menyusul menanjaknya Wall Street dan berita positif hasil uji coba klinis vaksin corona dari Universitas Oxford dan AstraZeneca serta dari Pfizer dan BioNTech.

Baca Juga:  Akibat Kabut Asap Warga di Riau Mulai Mengungsi

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia bergerak turun. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.315 – Rp 14.940.



Sementara Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston mengatakan kabar baik tersebut, mengurangi kekhawatiran pasar terhadap terus meningkatnya penularan COVID-19 di dunia yang bisa menghambat pemulihan ekonomi global.

Baca Juga:  Shin Tae-yong Percara Diri Bisa Loloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026

“Sentimen positif terlihat kembali masuk ke pasar keuangan pagi ini setelah semalam muncul laporan kemajuan penelitian vaksin COVID-19 kerja sama antara perusahaan biofarmasi Eropa Astrazeneca dan Universitas Oxford Inggris dimana vaksin ini mampu memproduksi imunitas dan aman dalam masa pengujiannya,” ujanya. (Red)