Pandemi Covid-19, Target Pendapatan Pajak di Kota Bandung Turun Rp 1 Triliun

JABARNEWS | BANDUNG – Pendapatan pajak di Kota Bandung mengalami penurunan selama pandemi Covid-19. Penurunan pajak tersebut terjadi di semua jenis pajak yang dikelola oleh Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Kota Bandung.

Sekertaris BPPD Kota Bandung Gun Gun Sumaryana mengatakan, BPPD mengelola sembilan jenis pajak. Mulai dari pajak hotel, restoran, hiburan, parkir, penerangan jalan, BPHTB, PBB, reklame dan pajak air tanah.

“Semuanya terdampak, cuma memang penerangan jalan tidak terlalu (terdampak),” kata Gun Gun, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jumat (16/10/2020).

Baca Juga:  Kumpulkan Bukti dan Pemanggilan Saksi, Masa Tahanan Rahmat Effendi dkk Diperpanjang KPK

Saat ini, kata dia, ada beberapa jenis pajak yang pendapatannya mulai naik, seperti cafe dan restoran. Dalam kondisi normal, pendapatan pajak dari tempat makan itu bisa mencapai Rp 30 miliar per bulan.

“Ketika pandemi turun menjadi Rp 10 miliar, tapi sekarang sudah kembali naik ke angka Rp 15 miliar lagi per bulan. Mudah-mudahan ini terus naik,” kata Gun Gun.

Baca Juga:  Tiga Usaha Di Bidang Pariwisata Yang Sebagai Bisnis Potensial

Pada tahun ini, dia menyebutkan, BPPD menargetkan pendapatan dari pajak sebesar Rp 2,7 triliun. Namun, kondiai pandemi membuat target itu diturunkan menjadi Rp 1,7 triliun. Hingga 14 Oktober 2020, BPPD baru mengumpulkan Rp 1,1 triliun.

“Perolehan pajak sampai dengan Oktober per hari kemarin, sudah mencapai Rp 1,1 triliun dari target sekarang itu Rp 1,7 triliun. Jadi memang ini ada penurunan dan sangat berdampak signifikan dari pandemi Covid-19 ini,” ucapnya.

Baca Juga:  Meski Belum Ada Temuan Warga Dihimbau Ikut Imunisasi Measless Rubbela

Gun Gun mengaku optimistis BPPD dapat mengejar sisa pendapatan pajak agar mencapai target di akhir 2020. Pasalnya, saat ini secara bertahap sumber pajak sudah kembali aktif.

“Kami harus optimistis mengejar target, karena sekarang tempat-tempat sudah mulai aktif lagi. Kami pun akan melakukan koordinasi intensif dengan para notaris agar mengimbau warga melakukan peralihan haknya (tanah dan bangunan), agar dipercepat supaya menjadi capaian target,” katanya. (Yoy)