Paslon Nomor 3 Unggul Di Survei LPPM

JABARNEWS | SUBANG – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Subang (Unsub) merilis survei Pilkada Subang serentak 2018, bertempat di Universitas Subang, Senin (14/5/2018). Pasangan calon (Paslon) Dedi J-Budi Setiadi, saat ini berada di puncak elektabilitas (keterpilihan).

Hasil survei menunjukkan elektabilitas pasangan Dedi J – Budi Setiadi mendapat 44 persen. Dan pasangan H Ruhimat – Agus Masykur (Jimat-Akur) memperoleh 20 persen. Adapun pasangan Imas Aryumningsih-Sutarno meraih 7 persen. Sedangkan sisanya sebanyak 29% responden menjawab tidak tahu.

Baca Juga:  Biar Tahu Rasa, Masih Nekat Mau Nongkrong Bakal Dibubarkan Robot Ini

Pimpinan LPPM Unsub yang juga Dekan Fakultas Hukum Unsub , Ujang Charda menngatakan bahwa dari survei tersebut dinyatakan, dukungan partai politik (Parpol) sangat berpengaruh terhadap tingkat elektabilitas pasangan. “Unggulnya paslon nomor 3 Dedi J dan Budi Setiadi sebanyak 44% ini, lebih dominan karena berjalannya mesin partai, yakni PDIP,” ujarnya

Sementara itu, Tim Survey LPPM Unsub, Rakhmayudi, menerangkan, pelaksanaan survey melibatkan sebanyak 40 petugas survey plus petugas entry data. Mereka disebar ke 253 desa/kelurahan di 30 kecamatan se-wilayah Subang.

Baca Juga:  Benarkah Reza Rahadian dan Prilly Latuconsina Taaruf? Ini Faktanya

Dijelaskan Rakhmayudi survei yang berlangsung selama satu bulan dimulai dari 5 April hingga 5 Mei 2018 ini, menggunakan metode random sampling secara acak dengan teknis tatap muka. Survei melibatkan responden sebanyak 400 orang, dengan rata-rata usia responden 17-50 tahun.

“Sampel ditarik dengan teknik multistage stratified random sampling dengan memperhitungkan populasi pemilih Subang sebanyak 1.318.603 orang, maka margin kesalahan survey berada pada kisaran 5% pada confident interval 95%,” ujarnya.

Baca Juga:  Diduga Gangguan Jiwa, Seorang Ibu Melahirkan di Pos Jaga SPBU Indramayu

Rakhmayudi menyebut, hasil survey yang dilakukannya tidak jauh berbeda dengan hasil survei dari KPU.

“Hasilnya enggak jauh dengan KPU, dimana elektabilitas Dedi J dan Budi Setiadi lebih unggul. Isu infrastruktur di Pilkada tidak diutamakan di masyarakat, tetapi masyarakat lebih memilih ke arah figur sang calon,” pungkasnya. (Mar)

Jabarnews | Berita Jawa Barat