Nasional

Penanganan DBD dengan Nyamuk Wolbachia Lebih Hemat Anggaran hingga Ratusan Juta, Ini Penjelasannya

×

Penanganan DBD dengan Nyamuk Wolbachia Lebih Hemat Anggaran hingga Ratusan Juta, Ini Penjelasannya

Sebarkan artikel ini
Nyamuk
Ilustrasi nyamuk Wolbachia. (Foto: Unsplash/Syed Ali).
Nyamuk
Ilustrasi nyamuk Wolbachia. (Foto: Unsplash/Syed Ali).

Peneliti nyamuk wolbachia dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Adi Utarini mengungkapkan bahwa aktivitas fogging atau pengasapan di Yogyakarta berkurang drastis sejak dilakukan penyebaran nyamuk wolbachia. Pengurangan fogging itu pada akhirnya membuat pengeluaran daerah jadi berkurang.

Baca Juga:  Benarkah Metode Wolbachia Langkah Tepat Cegah DBD di Kota Bandung

“Karena tingginya kasus, fogging yang semula bisa 200 kali di tahun 2022, tapi kini hanya 9 kali tahun ini. Penghematannya bisa sekitar 200-an juta, sehingga biayanya bisa di realokasi untuk hal lain,” ungkap Prof Adi.

Penghematan lainnya juga terjadi karena jumlah pasien DBD yang rawat inap berkurang sampai 88 persen. Prof Adi mengatakan, hal tersebut pada akhirnya juga berdampak terhadap penggunaan biaya BPJS.

Baca Juga:  Disdik Purwakarta Serahkan Kartu BPJS Kepada Guru Honorer dan Penjaga Sekolah

Kasus DBD di Indonesia memang masih tinggi. Data Kemenkes pada 2023 tercatat ada 76.449 kasus DBD dengan 571 kasus kematian mulai dari Januari-November.

Baca Juga:  Catat, Ini 15 Wilayah Di Jawa Barat yang Bisa Laksanakan New Normal

Jumlah tersebut sebenarnya telah turun dibanding tahun lalu. Tahun 2022, dilaporkan ada 143.300 dengan 1.236 kematian. Kelompok umur dengan kematian tertinggi pada rentang usia 5-14 tahun.

Pages ( 2 of 3 ): 1 2 3