Penanganan DBD dengan Nyamuk Wolbachia Lebih Hemat Anggaran hingga Ratusan Juta, Ini Penjelasannya

Nyamuk
Ilustrasi nyamuk Wolbachia. (Foto: Unsplash/Syed Ali).

Nyamuk wolbachia diharapkan bisa jadi solusi pengurangan kasus DBD tersebut. Pada prinsipnya, cara tersebut memanfaatkan bakteri alami wolbachia yang banyak ditemukan pada 60 persen serangga.

Baca Juga:  Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Tertinggi di Indonesia, Tercatat 19 Orang Meninggal Dunia

Bakteri itu selanjutnya dimasukkan dalam nyamuk aedes aegypti, hingga menetas dan menghasilkan nyamuk aedes aegypti dengan wolbachia.

Nyamuk aedes aegypti yang telah terinfeksi wolbachia tidak dapat menularkan virus DBD kepada manusia. Sebab, perkembangan virus dengue tersebut telah dihambat oleh bakteri wolbachia.

Baca Juga:  Kabar Baik! Tempat Wisata di Garut Kembali Buka untuk Umum, Ini Aturannya

Selain Yogyakarta dan Bantul, Kementerian Kesehatan berencana untuk memperluas area penyebaran nyamuk Wolbachia di lima kota di Indonesia. Di antaranya, Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang. (Red)

Baca Juga:  Usai Target Lolos 16 Besar Piala Asia 2023 Terpenuhi, Erick Thohir: Berikutnya Harus Lebih Tinggi!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News