Penduduk Diberi Uang Kerohanian Rp 250 Ribu Per Meter Persegi

JABARNEWS | BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), menyampaikan rumah penduduk yang terdampak pembukaan jalur rel kereta api Cibatu-Garut di Kabupaten Garut, Jawa Barat, akan mendapat uang kerohanian sebesar Rp250 ribu per meter persegi.

’’Itu untuk bangunan permanen, kalau yang tidak permanen tidak dapat,” kata Kepala PT KAI Daop 2 Bandung, Saridal saat meninjau Stasiun Garut di Garut Kota seperti dikutip Galamedianews, Rabu (19/9/2018).

Ia menuturkan, PT KAI telah melakukan tahap pemetaan untuk pembukaan kembali jalur kereta api Cibatu-Garut yang sudah puluhan tahun tidak aktif.

Baca Juga:  Komsos Prajurit TNI dengan Lansia di Lokasi TMMD

Ia menyampaikan, uang kerohanian yang disiapkan pemerintah hanya untuk bangunan rumah permanen, sedangkan bangunan bukan permanen maupun pasar yang berada di lahan PT KAI tidak dapat uang tersebut.

’’Seperti pasar di belakang Stasiun Garut ini tidak akan dapat penggantian,” katanya.

Ia mengungkapkan, PT KAI menyiapkan dana sebesar Rp400 miliar untuk pembukaan jalur kereta api Cibatu-Garut tersebut.

Dana tersebut, kata dia, untuk penggantian rel dan perbaikan jembatan termasuk dana untuk penggantian atau kerohanian bagi warga yang rumah menempati lahan PT KAI. ’’Kepada masyarakat kami mohon maaf, kami harapkan doa warga Garut agar bisa terlaksana ada kereta api di Garut,” katanya.

Baca Juga:  Berisiko Tinggi Tularkan COVID-19, Pasien Isoman Tak Ada Lagi di Garut

Ia menambahkan, PT KAI akan tetap membuka jalur lama karena lebih ringan biayanya daripada membangun kembali jalur baru. ’’Kalau buka jalur baru akan lebih mahal,’’ katanya.

Menurut dia, jalur kereta api di Garut akan disambut baik warga dengan prediksi penumpang setiap harinya sebanyak seribuan orang, bahkan akan lebih banyak jika disambungkan rutenya sampai ke Bandung.

Baca Juga:  New Normal, Bisnis Hotel di Bogor Mulai Menggeliat

Terkait ongkos transportasi massal itu, kata dia, khusus kereta api di jalur perintis akan ada subsidi dari pemerintah sehingga akan lebih murah dan terjangkau berbagai kalangan masyarakat.

’’Biasanya untuk awal pakai kereta perintis nanti ada subsidi dari pemerintah, jadi tiketnya tidak akan mahal,’’ katanya. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat