Perangi Radikalisme, Pemerintah Diminta Evaluasi Parpol

JABARNEWS | BANDUNG – Berbagai OKP yang tergabung dalam forum Rumah Anak Bangsa menggelar diskusi soal peran pemuda dalam melawan radikalisme dan terorisme, di Bandung, Selasa (5/6/2018). Peserta komunitas berasal dari berbagai organisasi seperti PW Ansor Jawa Barat, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), dan organisasi lainnya yang diwakili 150 peserta dari perwakilan sejumlah OKP dan Ormawa di Jawa Barat.

Dalam siaran pers yang diterima Jabarnews, Selasa, disebutkan, Ahmad Riyadi, dari PB PMII, yang juga anggota forum Rumah Anak Bangsa,  mengatakan, tujuan dari kegiatan ini untuk menunjukkan bahwa elemen pemuda sangat menyesalkan munculnya gejala kekerasan seperti radikalisme, terlebih terorisme. Terkait isu radikalisme ini, dikupas pula jangan sampai partai politik terlibat dalam radikalisme atau terorisme.

Baca Juga:  Jadi Tersangka PPKM Darurat, Manajer Lapangan Golf Tak Ditahan

“Partai politik harus bersih dari radikalisme dan terorisme, justru kita meminta kepada negara agar mengevalusi partai politik agar berperan aktif memerangi dan mengkanalisasi faham radikalisme dan terorisme karena publik sudah tahu betul beberapa kader bahkan elit partai jelas terlibat dengan ISIS (penangkapan di Jawa Timur),” katanya.

Baca Juga:  Ajak Kampanye Vaksin di Media Sosial, Uu Ruzhanul Ulum: Menambah Kepercayaan Masyarakat

“Secara terbuka mereka menganggap aksi teror sebagai pengalihan isu an menganggap itu seakan sebuah rekayasa. Berarti hal ini menunjukan dlm tubuh partai tersebut ada yang aktif dan pasif dalam grakan radikalisme dan terorisme,” tegasnya.

Ia menilai, radikalisme kini tengah menjadi permalasahan serius dan mengancam ketentraman hidup masyarakat. Dalam memerangi radikalisme, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.

Baca Juga:  Belasan Ribu Masker Dibagikan Polisi untuk Masyarakat Purwakarta

Menurutnya, parpol jangan sampai terlibat, karena parpol merupakan akar dari demokrasi yang dapat mengendalikan regulasi dan tata kehidupan bangsa.

“Sebetulnya pertanyaan ini cukup menggelitik kami, apakah partai politik saat ini benar-benar bersih dari gerakan atau ideologi radikalisme,” katanya.

Ia menambahkan, persoalan itu perlu dikupas lantaran fenomena radikalisme sudah menyebar ke aspek kehidupan masyarakat, seperti dunia pendidikan, lingkungan, pekerjaan, politik dan juga agama.

“Untuk itu perlu diperangi secara bersama,” ujar dia. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat