Sebut Golkar ‘Ditawan’ Istana, Dewan Pakar Evaluasi Hasil Munas Soal Pencapresan Airlangga  

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (foto: istimewa)

Masih menurut Ridwan, Partai Golkar sudah lebih membentuk koalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) gabungan tiga partai ini dinilai tidak jelas.

Alasannya, kata Ridwan, hingga saat ini ketiga partai yang tergabung dalam KIB seperti berjalan masing-masing tanpa ada komitmen dan sikap yang jelas. Terutama soal pengusungan calon presiden.

Baca Juga:  DPRD Jabar: Pemerintah Jangan Lupakan Petani Di Tengah Pandemi Covid-19

Seperti diketahui, saat ini PPP telah menentukan arah dengan mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 bersama PDIP. Sedangkan, Golkar dan PAN belum mementukan langkah politiknya.

Baca Juga:  Hengkang dari Golkar, Dedi Mulyadi Umumkan Masuk Partai Gerindra

“Nah, ini kita akan evaluasi, dalam artian dibahas lah, karena fungsinya dewan pakar ini kan para pemikir lah, senior-senior Partai Golkar yang sudah berpengalaman,” tutur Ridwan seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga:  VIDEO: Jadi Bakal Capres, Ini Isi Pesan Habib Luthfi untuk Ganjar Pranowo

Selain itu kata Ridwan, saat ini Golkar dianggap tak leluasa bergerak. Salah satunya penyebabnya adalah posisi Airlangga Hartarto sebagai ketua umum masih menjabat menteri di pemerintahan.