Sebut Golkar ‘Ditawan’ Istana, Dewan Pakar Evaluasi Hasil Munas Soal Pencapresan Airlangga  

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (foto: istimewa)

Ridwan pun menyebut keputusan Munas Golkar 2019 juga tak lepas dari kepentingan Istana. Maka, posisi Airlangga bisa terancam jika bertindak di luar keinginan Istana. “Akhirnya dia (Airlangga) ditawan, Golkar juga ditawan dengan keputusan munas itu,” imbuh dia.

Baca Juga:  Survei PWS Soal Cawapres: Elektabilitas Ridwan Kamil Kalahkan Airlangga Hartarto

Diketahui saat ini Partai Golkar belum menentukan sikap politiknya untuk mendukung bacapres tertentu. Meski begitu, Golkar sempat menunjukkan keakraban dengan Partai Gerindra.

Baca Juga:  Hari Terakhir PPKM Darurat, Kasus Covid-19 Masih Merajalela

Golkar pun sempat ingin mendorong pembentukan koalisi besar dengan menggabungkan KIB dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang berisi Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Tujuannya, untuk mendorong agar Airlangga bisa menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi Prabowo. (red)

Baca Juga:  Maruf Amin Berharap Penetapan Awal Ramadhan Selaras

 

sumber: Kompas.com

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News