Selama 2023, 40 PLTU Mampu Turunkan Emisi Hingga 429 Ribu Ton CO2

Ilustrasi emisi karbon. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Sebanyak 40 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau co-firing mampu menurunkan emisi karbon hingga 429 ribu ton CO2 sepanjang semester 1 tahun 2023.

Diketahui, Co-firing adalah substitusi batu bara pada rasio tertentu dengan bahan biomassa seperti pellet kayu, sampah, cangkang sawit dan sawdust (serbuk gergaji). Tekknologi co-firing di PLTU juga sebagai upaya menekan penggunaan batu bara.

Baca Juga:  Partai Demokrat HUT ke-19 Tahun, Ini Pesan AHY

Mengenai hal itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa co-firing ini dilakukan tak sekedar mengurangi emisi, tetapi juga memberdayakan masyarakat dan membangun ekonomi kerakyatan.

Baca Juga:  Latihan Perdana, Persib Langsung Inspeksi Berat Badan Pemain

Dia mengajak masyarakat untuk terlibat aktif membuat bahan baku co-firing, mulai dari penanaman tanaman biomassa hingga pengelolaan sampah rumah tangga wilayahnya untuk dijadikan pellet.

“Kehadiran program ekonomi kerakyatan co-firing ini juga merupakan langkah nyata PLN menjawab persoalan global. Mewujudkan Indonesia yang bersih dan mandiri energi. Meningkatkan kapasitas nasional dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG),” kata Darmawan dalam keterangan yang diterima, Senin (24/7/2023).

Baca Juga:  Tindaklanjuti Bilateral Presiden Jokowi, PLN Siap Pasok Listrik ke Perbatasan Papua Nugini