Sosiolog UI Beberkan Tiga Aspek Ini Bisa Disiplinkan Warga Pakai Masker

JABARNEWS | JAKARTA – Tiga aspek ini bisa diterapkan oleh pemerintah agar masyarakat betul-betul disiplin menerapkan protokol kesehatan terutama penggunaan masker di tengah pandemi COVID-19.

Hal tersebut dikatakan oleh Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Prof Paulus Wirutomo untuk mencapai kesadaran dari masyarakat meskipun pada dasarnya sulit karena hal itu membutuhkan waktu dan proses.

“Pertama, harus ada upaya menciptakan rasa kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan masker,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat (14/08/2020)

Baca Juga:  Aksi Santuy Pasien Reaktif Corona Pilih Pakai Motor ke Tempat Isolasi

Apabila masyarakat sudah bisa memiliki kesadaran tersebut maka mereka akan merasa bersalah apabila tidak menggunakan masker di tempat-tempat umum.

“Jadi mereka sadar jika tidak pakai masker, COVID-19 bisa membunuh diri sendiri dan juga orang lain,” kata dia.

Ia berpandangan tiga perempat masyarakat di Tanah Air saat ini belum memiliki kesadaran atau merasa bersalah apabila tidak menggunakan masker.

Pada aspek kedua, disiplin menggunakan masker harus didorong oleh adanya rasa malu dari setiap individu. Rasa malu tersebut akan membuat orang enggan keluar rumah atau bepergian bila tidak menggunakan masker.

Baca Juga:  Cuti Bersama, Anne Ratna Mustika: Pelayanan Masyarakat Tetap Jalan

Hal terakhir, katanya, ialah penting untuk memiliki rasa takut di mana dinilai lebih mudah menciptakannya dibandingkan rasa malu.

Ia menilai menciptakan rasa takut di tengah pandemi COVID-19 relatif lebih mudah.

Sebab, katanya, syaratnya juga tidak sulit yakni pemerintah harus menjalankan sanksi yang tegas bagi siapapun yang tidak patuh pada penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga:  Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Minta Mundur dari Jabatannya

Apalagi, katanya, pemerintah sudah mengeluarkan aturan sehingga untuk menegakkan kepastian hukum tinggal memberikan sanksi pada mereka yang tidak menggunakan masker saat keluar rumah.

“Jadi minimal tanpa menunggu adanya rasa malu, langsung turunkan saja aparat dari pemerintah untuk memberikan sanksi dengan catatan sanksi tidak terlalu berat namun memberikan efek jera dan ketat,” katanya. (Red)