Swab Test Bakal Digelar On The Spot, Warga Depok Jadi Sasaran

JABARNEWS | DEPOK – Wali Kota Depok, Mohammad Idris menargetkan, warga yang masih beraktivitas di tempat umum untuk di rapid test (test cepat). Langkah itu, guna memetakan persebaran Covid-19 di Kota Depok.

Pemerintah Kota Depok akan mempertimbangkan dilakukannya swab test di tempat umum seperti yang dilakukan Kota Bogor.

Diketahui bahwa swab test di Kota Bogor dilakukan di stasiun yang merupakan salah satu titik kerumunan yang tinggi. Dari hasil tersebut, tiga orang diketahui positif.

Langkah yang juga akan dilakukan Pemkot Depok adalah dengan berencana melakukan tes serupa di tempat umum dengan tingkat kerumunan tinggi.

Baca Juga:  DPR Minta Kemenhub Bersiap Hadapi Lonjakan Pemudik Lebaran 2023

“Swab ditempat umum akan kita pertimbangkan khususnya wilayah zona merah tertinggi, ODP, PDP tertinggi. Dan kasus ini wilayah ODP PDP OTG tertinggi ada beberapa keramaian yang memang diminta masyarakat juga khusus diadakan swab di tempat umum, kita akan lihat teknisnya jangan sampai bermasalah nanti,” kata Walikota Depok Mohammad Idris, Senin (4/5/2020).

Namun yang akan dilakukan kemungkinan adalah rapid test terlebih dulu di tempat umum. Namun secara teknis akan dibahas lebih lanjut.

Baca Juga:  UEFA Larang Manchester City Tampil di Eropa Dua Musim

“Kemarin ada usulan rapid di tempat kerumunanan orang,” ucapnya.

Terkait penularan yang terjadi di KRL, pihaknya sudah mengusulkan pada PT KAI melalui Kementrian Perhubungan untuk melakukan evaluasi pertimbangan pembatasan di KRL.

“Kami dari bupati walikota bodebek sering membahas diskusi tentang masalah ini. Kami akan usulkan kembali untuk perhatian PT KAI lewat kemenhub untuk evaluasi pertimbangan pembatasan di KRL,” katanya.

Baca Juga:  Nekat Curi Pistol Polisi, Pria Asal Medan Dapat Hadiah Timah Panas

Usulan tersebut kata dia sudah disampaikan dalam PSBB tahap II. Namun hingga kini belum ada jawaban dari Pemerintah, dalam hal ini Kemenhub maupun PT KAI.

“Itu juga salah satu usulan kami didalam PSBB tahap II karena memang belum ada jawaban dari pemerintah dari kementrian maupun PT KAI,” katanya.

Nanti kereta api termasuk bagian dari tempat publik yang mungking bisa jadi kita kerjasama dengan pemerintah tetangga yaitu Kota Bogor untuk dilakukan rapid atau swab. (Red)