Tinder Bakal Punya Fitur Video Call Untuk Kencan Online

JABARNEWS | BANDUNG – Aplikasi kencan Tinder bakal semakin memudahkan penggunanya dalam mengenal satu sama lain lebih dalam.

Rencananya, Tinder akan merilis fitur ini pada kuartal kedua tahun ini. Demikian seperti diumumkan oleh induk perusahaan Tinder, Match, dalam laporan pendapatan 2020.

Perusahaan juga menyebut, gara-gara pandemi Covid-19, jumlah pengguna Tinder meningkat pada kuartal pertama 2020. Apalagi, penduduk dunia kini diminta untuk menerapkan social distancing dan sejumlah negara benar-benar menerapkan lockdown.

Pihak Match tak menjelaskan detail rencana kehadiran fitur video dating ini, namun perusahaan tengah menguji cobanya di aplikasi Plenty of Fish.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi: Masalah Lingkungan Harus Diselesaikan Secara Tuntas

Pada kuartal tersebut, Match mempercepat peluncuran fitur live streaming di aplikasi Plenty of Fish. Perusahaan menyebut, kesuksesan fitur ini melampaui ekspektasi.

“Karena para pengguna (disebut daters) menunjukkan keinginan kuat untuk melakukan video-date, tim produk dan engineer kami bergerak cepat untuk menyebarkan kemampuan video call ke semua platform yang kami miliki,” tulis CEO Match Group Shar Dubey dalam surat kepada pemegang saham, sebagaimana dikutip dari The Verge, Minggu (10/5/2020).

Bulan ini, layanan kencan lainnya milik Match, yakni Hinge juga merilis fitur video call bernama Date from Home pada bulan ini.

Baca Juga:  Kunjungi Plered, Pj Bupati Purwakarta Minta Potensi Keramik Diberdayakan

Sayangnya, sejauh ini Tinder belum memperkenalkan video apapun. Padahal kompetitornya seperti Bumble dan Facebook Dating sama-sama memiliki layanan video.

Alasannya menurut pihak Match, para investor melihat meskipun fitur itu ada, jumlah penggunanya tidak meningkat signifikan. Situasi pandemi pun dirasa bakal membuat pengguna akan banyak yang memakai fitur video date ini.

“Kemungkinan pengguna akan menggunakan fitur video date saat pandemi, hingga pandemi berakhir,” kata Dubey.

Menurut laporan pendapatan tahunannya, Tinder kini memiliki 6 juta pelanggan, naik dari 5,9 juta pada Desember 2019. Artinya, jumlah pelanggan hanya bertambah 100 ribu user pada kuartal ini.

Baca Juga:  Bareskrim Bakal Tentukan Nasib Panji Gumilang Soal Kasus Pencucian Uang Pekan Ini

Padahal pada kuartal yang sama tahun lalu, jumlah subscriber meningkat 384 ribu pelanggan.

Sementara, rerata pengeluaran per pengguna (ARPU) di Tinder hanya meningkat 2 persen.

Meski kondisi sedang sulit, pendapatannya meningkat 31 persen dari tahun ke tahun. Pada sisi lain, merek kompetitor hanya meningkat rata-rata 2 persen per tahun.

“Tinder jelas tetap menjadi aplikasi untuk bertemu orang baru. Layanannya kian penting seiring dengan begitu banyaknya orang yang terjebak di rumah (karantina),” kata Dubey. (Red)