TMB Jadi Pilot Project Bayar Tanpa Uang Tunai

JABARNEWS | BANDUNG – Sukseskan gerakan non tunai Indonesia pemerintah pusat, Pemkot Bandung pun mulai mencoba menyosialisasikan membayar tiket bus tanpa uang tunai.

“Gerakan Indonesia non tunai itu pusat ingin menyukseskan GNP payment, biaya cetak uang itu mahal juga distribusi uang mahal,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Didi Riswandi, Jumat (28/9/2018).

Sementara itu Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, dengan uang tunai banyak penyimpangan. “Maaf-maaf ya, dulu saya naik KRD, DAMRI juga tapi uang nya masuk ke mana. Kalau ini kan langsung ke kas, jadi ini bagaimana kita mendorong budaya non tunai,” katanya.

Baca Juga:  Fraksi Golkar Purwakarta Tolak Pendistribusian Bansos Melalui DPRD

Gerakan itu mulai diberlakukan pada harga spesial TMB Rp.500. Dimana penumpang yang ingin mendapat harga tersebut wajib memiliki kartu atau tiket elektronik terlebih dahulu.

“Sementara ini terdapat tiga koridor yang sudah ada. Silakan masyarakat yang ingin mencoba siapa tahu jatuh hati. Bagi yang sudah biasa naik TMB semoga bisa menyenangkan,” kata Didi kembali.

Tiket elektronik, bisa didapat di delapan bank yang telah bekerja sama dengan Pemkot Bandung, antara lain BJB, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, BCA, Bank Woori Saudara, dan Bank Mega.

Baca Juga:  Menpora Dito Disebut Pernah Terima Hadiah Mobil Seharga Nyaris Satu Miliar, Ini Kata KPK

Untuk mendapatkan kartu di atas, pengguna bisa mengunjungi bank terdekat atau melalui minimarket dengan membeli seharga Rp20.000 – Rp25.000. Pengguna tidak perlu membuat akun bank terlebih dahulu.

Untuk mengisi kartu dengan nominal uang, warga dapat melakukan top up melalui ATM. Besaran top up mulai Rp25.000 sampai Rp1 juta. Dalam satu kartu, maksimal nominal adalah Rp2 juta.

Perlu diketahui sebenarnya untuk tarif normal, TMB mematok seharga Rp.3.000 untuk penumpang umum. Sedangkan untuk pelajar tarifnya Rp1.500. Namun selama 3 minggu ke depan bagi warga yang memiliki kartu bisa memanfaatkan harga spesial Rp500.

Baca Juga:  Dishub Kab. Cirebon Kumpulkan Pengusaha Mebel

Disinggung soal halte TMB tidak terawat bahkan terbengkalai. Kata Oded ia meminta dinas terkait melakukan evaluasi.

“Saya sebagai pimpinan menghadapi halte terbengkalai minta dinas terkait hal itu harus jadi perhatian, evaluasinya yang bagus. Semua pihak harus punya kesadaran tentu kita harus berikan contoh,” imbuhnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat