
“Kondisi semacam itu tentu saja sangat merugikan partai,” jelasnya.
Dalam waktu pendek, lanjut Yanuar, partai dipaksa untuk tentukan strategi baru dalam pemenangan pemilu yang bercorak tertutup. Hal ini bukan persoalan ringan bagi kebanyakan partai politik peserta pemilu.
Dia melihat mereka yang terus-menerus mendorong sistem proporsional tertutup sangat memahami kondisi internal parpol.
Hal inilah yang diharapkan karena parpol tidak siap bertarung dalam kontestasi politik. Untuk itu, mereka dengan mudah bisa mengendalikan situasi pemilu sesuai dengan skenarionya.
Yanuar menerangkan bahwa pemaksaan sistem proporsional tertutup adalah cermin bahwa mereka yang ingin melanggengkan kekuasaan sangat pesimistis dan tidak percaya diri untuk bertarung dalam sistem terbuka.