JABARNEWS | PURWAKARTA – Yuda Firmansah adalah salah atlet dayung peraih medali Perak dan Perunggu pada Asian Games 2018, merupakan anak dari pasangan Santi Susanti (41) dan Taryono (46), warga Kampung Servis, Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
Pemuda yang lahir 23 tahun silam itu adalah salah kontingen dayung prahu naga asal Purwakarta yang bisa menyabet perunggu di jarak 500 meter dan perak di jarak 1.000 meter.
“Alhamdulillah, anak saya bisa mengharumkan nama Indonesia dan Purwakarta di Asian Games ini, dengan membawa mendali perak dan mendali perunggu,” ujar Bah Jabud, sapaan akrab ayah Yuda Firmansah.
Yuda lahir di desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta pada 26 September 1995. Anak pertama dari lima bersaudara ini di kenal sangat ramah dengan orang lain.
“Karena rumah kami dekat sekali Dengan danau Jatiluhur, hal itu lah modal awal untuk mendayung semangat perjuangan sampai menuju kesuksesan,” ujar Bah Jabud, saat ditemui di kediamanya, Selasa (28/8/2018).
Lanjut dia, berawal dari kegemaran menghibur diri dengan olahraga air, khususnya dayung, tak disangka Yuda Firmansah berlatih dayung secara serius setiap hari dan Perak serta perunggu diraihnya dari buah latihan itu.
“Alhamdulillah Yuda dan kawan-kawan mampu menorehkan prestasi dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Meski terdengar menggembirakan, namun untuk atlet dayung kurang mendapat perhatian dari daerah,” tuturnya.
Sementara Yuda Firmansah, saat dihubungi mengaku, sangat senang bisa membawa nama Indonesia dan Purwakarta untuk berlaga di pesta olah raga se Asia itu.
“Olahraga ini sudah jadi hobi dan bagian dalam hidup saya. Jadi, tidak ada keraguan. Semua keluarga juga ikut mendukung saya untuk menjadi atlet dayung. Insaallah di kejuaraan berikutnya saya akan bawa mendali emas untuk Indonesia dan Purwakarta,” bebernya. (Gin)
Jabar News | Berita Jawa Barat
