Bandung Krisis Air, Tiap 3-4 Jam Pasokan Air Terhenti

JABARNEWS | BANDUNG – Krisis air di Kota Bandung makin meluas. Bahkan, kini pasokan air 3-4 jam setiap malam terhenti. Hal itu disampaikan Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi usai melaporkan kondisi air PDAM ke Walikota Bandung di Balai Kota, Rabu (3/10/2018).

Sonny menerangkan, PT Indonesia Power pengelola listrik Jawa-Bali setiap 3-4 jam malam itu menghentikan produksi listriknya. Hal itu tentunya berdampak pada air yang akan digunakan turbin untuk kemudian disalurkan ke PDAM pun jadi terganggu.

Baca Juga:  Pilkades Purwakarta: Ada 52 Calon Kades di Kecamatan Darangdan, Ini Daftarnya

“Penghentian operasi oleh PLN, dampaknya turbin berhenti dan air buangan turbin pun tidak ada yang mengalir ke instalasi kita. Sehingga, pasokan terganggu, kita kehilangan air sekitar 500-1.000 liter/detik dan pasoka 3-4 jam biasanya malam jadi terganggu,” tandasnya.

Makanya, saat ini PDAM hanya mengandalkan air dari sungai, namun tidak cukup. “Hujan sudah ada dan mudah-mudahan terus berlanjut. Kalau kita andalkan air sungai tidak cukup. Pelanggan kita terganggu 20-30 persen, laporan sudah banyak tapi mau bagaimana lagi airnya tidak ada,” beber Sonny.

Baca Juga:  BNN sebut ada 74 Narkoba Jenis Baru Beredar di Indonesia

Sonny pun tak berani memprediksi soal ketersediaan air untuk dua minggu ke depan. Terlebih, jika tidak turun hujan.

Terkait stok air, ia pun mengakui tidak ada karena pasokan air yang tercatat 1.800 liter dari Cikalong Wetan pun terganggu. Sedangkan stok dari Cikapundung sebanyak 600 liter per detik tidak bisa diprediksi sampai kapan bertahan.

Baca Juga:  Ada Buah Ajaib Dari Tarikolot

Sonny menambahkan, pihaknya hari ini sudah melaporkan kondisi terkini PDAM dan berencana mencari solusi. “Bersama-sama kita mendorong pemerintah pusat dan provinsi agar segera menyediakan tandon air, kolam, atau pengerukan sungai,” tutupnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat