Kendalikan Harga Beras, Pemkot Bandung Gelar OPM

JABARNEWS | BANDUNG – Harga beras di Kota Bandung beberapa pekan ini melonjak naik, semula untuk beras qualitas terbagus seharga Rp 12.000per kilo kini naik menjadi Rp 13.000 per kilo.

Alasan itu lah pemkot Bandung melalui dinas pangan dan pertanian (Dispangtan) serta  dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) menggelar operasi pasar murni (OPM).

“OMP sudah dilakukan sejak awal Januari sampai 9 Februari,” ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Elly Wasliah, Jumat (26/1/2018).

Baca Juga:  Aher Dianugrahi Sebagai Kepala Daerah Peduli Penyiaran

Dikatakannya, OPM dilakukan di 30 kecamatan, satu kecamatan mendapat jatah 6-8 ton. Sehingga warga diperbolehkan membeli beras hanya 5 kilogram sampai 15 kilogram satu orangnya.

“Jika beli beras di OPM dibatasi baik pembelinya ataupun jumlah yang bisa dibelinya,” tegas Elly.

Harga beras di OPM ditetapkan Rp 8.200, sementara harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan oleh Mentri Perdagangan untuk jenis beras Premium, seharga Rp 9450.

Baca Juga:  Gus Menteri Minta Kades Bentuk Tim Relawan Pemutakhiran Data Berbasis SDGs Desa

“Manfaatnya OPM, harga beras jenis premium di pasaran sebesar Rp 11.500,” kata Elly.

Selain OPM, Bulog Sub Divre Jabar beserta mitranya, menyimpan beras di lima pasar di Kota Bandung, yakni pasar Baru, Kosambi, Andir, Kircon dan pasar Sederhana. Harga beras dilima pasar tersebut sebesar Rp 9.350 per kilo.

Baca Juga:  BOR di Kota Bogor 29,4 persen, Bima Arya: Kasus Positif Covid-19 Jauh Menurun

“Siapapun boleh membeli beras ini. Boleh dari warga luar kota bandung, boleh pedagang lagi dan jumlahnya tidak dibatasi,” bebernya.

Beras yang disiapkan di pasar ini tersedia sampai bulan Maret. Mengingat, bulan Februari akan ada panen beras dan panen raya pada bulan Maret.

“Jadi tidak usah khawatir, nanti stok kita akan aman lagi,” terangnya.

Laporan : Evi Damayanti