Kereta Cepat Mandek, Menteri BUMN Minta Maaf

JABARNEWS | BANDUNG – Megaproyek pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung semula direncanakan selesai tahun 2019. Namun, ternyata hal itu tertunda. Menteri BUMN Rini Soemarno pun segera meminta maaf kepada masyarakat atas molornya itu.

“Ia saya minta maaf, tidak sesuai target pertama. Kemungkinan 2020 sudah trail,” jelas Rini, usai meninjau lokasi pembangunan dua tunnel terowongan di kawasan Walini, Desa Kanangansari, Kab. Bandung Barat, Rabu (21/3/2018).

Keterlambatan itu, kata Rini, akibat pembebasan lahan dan rencana tata ruang wilayah (RTRW) 4 kota/kabupaten yang terlewati sempat tertunda. Padahal, seharusnya Oktober 2016 selesai.

Baca Juga:  Inilah Ciri-ciri Hamil Muda, Salah satunya Keputihan

Menurutnya, di setiap pembangunan seperti jalan tol atau Run Way Bandara Halim, masalah pembebasan lahan selalu alot.

Hingga kini total pembebasan lahan kereta cepat sudah 56,6%. Namun, akan dikebut akhir April ini dengan cara bekerja sama dengan semua pihak.

Malah, kata dia, sebagai bukti sudah mulai pembangunan di beberapa titik, termasuk Halim.

Untuk Terowongan Walini Kereta Cepat Jakarta – Bandung, jelasnya, cukup lama karena harus dikeluarkan air dahulu, ditambah tanahnya lunak.

Baca Juga:  IGJ: Kenaikan Iuran Tidak Selesaikan Defisit BPJS Kesehatan

“Pokoknya, saya ingin kereta cepat Jakarta – Bandung ini terbaik dan aman, sehingg moda transportasi modern ini bisa dikembangkan. Dan kawasan Walini sendiri harus menjadi kota baru guna mendorong kota Jakarta, Bandung bakal menjadi kota metropolitan terbesar,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Rini, menyampaikan pinjaman modal baru 60% dari partner. Namun, seluruh pinjaman belum semuanya dimanfaatkan karena dikhawatirkan hanya akan membebani negara untuk membayar bunga.

Baca Juga:  SPTI Bandung Imbau Para Pengemudi Transportasi Konvensional Tetap Jaga Kondusifitas

“Baru nanti semua di akhir bulan April pembangunan dipercepat, sehingga pendanan dibutuhkan. Untuk pembebasan lahan ini kita sudah mengucurkan Rp. 9 triliun. Makanya, kita gak mau utang membengkak. Hanya memang naik dulu 5,6 US Dollar menjadi 5,9 USA Dollar,” paparnya.

Pembuat tunnel sendiri, tambah Rini, sengaja dibuah menjadi dua buah selain untuk membuat wilayah itu cantik dan pemanfaatan lahan menjadi bagus. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat