Korban Keracunan Keong Sawah Di Sukabumi Meluas Ke Dua Desa

JABARNEWS | SUKABUMI – Korban keracunan makanan olahan keong sawah (Tutut, red) meluas. Sebelumnya, korban tutut ini terjadi di Kecamatan Cisaat dan Kadudampit. Kini, korbannya meluas hingga ke dua desa di Kecamatan Sukaraja. Yakni, Desa Cisarua dan Desa Sukamekar.

Dikutip dari laman radarsukabumi.com, kebanyakan dari para korban yakni santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darulmuyaalimin. Awalnya, para santri membeli tutut dari pedagang keliling seharga Rp 2.000 per kantong.

Pascamembeli, tutut tersebut dimakan secara bersama-sama. Namun siang harinya, sekitar pukul 13.00, tiba-tiba para santri merasakan mual, pusing, sakit perut dan lain-lain.

Baca Juga:  PT Indocement Tunggal Prakarsa Kunjungi Ponpes serta Panti Asuhan Selama Ramadhan

Camat Sukaraja Yudi Mulyadi mengatakan, berdasarkan data sementara, korban yang mengalami keracunan tutut ini, di antaranya 10 orang merupakan warga dari Desa Cisarua dan 13 orang merupakan santriwati dari Ponpes Darulmutaalimin.

“Besar kemungkinan, jumlah korban keracunan ini akan terus bertambah. Sebab, saat kejadian, mereka tidak melaporkan kepada pemerintah desa maupun kecamatan. Mereka mungkin panik dan fokus pada pengobatan kondisi tubuh korban yang keracunan itu,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Desa Sukamekar Ernalia mengatakan, insiden tersebut terjadi akibat mengonsumsi tutut dari penjual keliling yang dipikul. Akibatnya, belasan warga Desa Sukamekar mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan tutut terebut.

Baca Juga:  Bikin Resah Sopir Angkutan, Dua Mobil Travel Gelap Digiring ke Mapolres Cianjur

“Reaksi dari keracunan makanan tutut ini, semakin menjadi pada malam hari. Saat itu, mereka langsung dibawa berobat ke bidan desa,” katanya.

Setelah berobat ke bidan, sambung Ernalina, mereka mengalami sesak nafas dan kondisi tubuhnya mengalami demam hingga mengeluarkan banyak keringat. Dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Maka, mereka kembali dibawa berobat kepada mantri Desa Sukamekar.

“Saat itu, pak mantri mengusulkan agar mereka segera dibawa ke rumah untuk dilakukan penanganan medis secara intensif. Sebab, para santriwati ini telah mengalami keracunan. Seperti yang dialami warga Desa Cisarua,” bebernya.

Baca Juga:  Pemkab Purwakarta Lepas Jemaah Calon Haji Kloter 58

Setelah itu, mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit Hermina Sukaraja. Namun, karena sarana dan prasarananya tidak memadai, maka seluruh korban langsung di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi pada Rabu (25/7).

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan kini seluruh korban sudah dibawa pulang ke rumahnya masing-masing. Untuk kondisi kesehatannya, sekarang tubuhnya sudah mulai membaik, tinggal pemulihan saja. Ya, meskipun mukanya masih terlihat lemes dan pucat,” pungkasnya. (Anh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat