Satgas: Tingkat Kesembuhan Covid-19 di Cianjur Pekan Ini Meningkat

JABARNEWS | JAKARTA – Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan selama pandemi tingkat kesembuhan pekan ini, meningkat dibandingkan pekan sebelumnya, dimana tercatat kesembuhan per pekan mencapai 178 orang, lebih tinggi dari penularan 107 orang.

“Tingkat penularan terus menurun, dibandingkan pekan-pekan sebelumnya yang mencapai 400 orang lebih. Bahkan baru pekan ini selama pandemi, angka kesembuhan lebih tinggi dari angka penularan,” kata Yusman, dilansir dari Antara, Jumat (21/8/2021).

Baca Juga:  Dedi Mulyadi: Daripada Sibuk Goreng Kehamilan Lesti Kejora, Mending Lakukan Ini

Pihaknya berharap, angka kesembuhan terus meningkat dan nol penularan di Cianjur, seiring dengan tingginya kesadaran warga dalam menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dengan menjalankan prokes ketat saat beraktivitas, sehingga seluruh wilayah dapat kembali ke zona hijau atau nol kasus.

Bahkan untuk menekan angka penularan kembali meningkat, pihaknya juga menggencarkan vaksinasi untuk semua kalangan, agar tercapai target 1,9 juta warga Cianjur, sudah mendapatkan vaksinasi sebagai penangkal virus berbahaya. Termasuk melibatkan TNI/Polri, ormas, kelompok warga dalam pelaksanaannya.

Baca Juga:  Pengelolaan Pasar Baru Segera Berakhir, Pedagang Terganggu

“Kita terus menggencarkan vaksinasi massal, sebagai upaya memberikan kekebalan pada warga dari serangan virus berbahaya. Kami berharap penanganan pandemi tuntas, kehidupan dapat berjalan normal kembali, ” katanya.

Terus menurunnya angka penularan, terlihat dari menurunnya tingkat keterisian tempat tidur isolasi di tempat isolasi terpusat seperti rumah sakit dan vila khusus. Dimana tingkat keterisian di RSUD Cianjur, saat ini, hanya terisi puluhan tempat tidur dari 215 tempat tidur, termasuk di RSUD Cinacan yang juga hanya puluhan tempat tidur yang terisi dari 170 tempat tidur.

Baca Juga:  Ikatan Mahasiswa Fak-Fak di Bandung Pilih Ketua Baru

“Termasuk di Vila Ciherang, dari 80 lebih ruang isolasi yang ada, hanya 30 kamar yang terisi. Ini merupakan penanganan cepat yang dilakukan satgas mulai dari kabupaten hingga desa, sehingga pasien yang terpapar langsung mendapat penanganan baik isoman atau di tempat isolasi terpusat,” katanya. (Red)