Tak Sekedar Hobi, KAJ Eksis Lestarikan Sejarah

JABARNEWS | PURWAKARTA – Tua-tua keladi, makin tua makin jadi. Istilah itu tepat disematkan pada kendaraan roda empat asal Amerika Serikat bermerk Jeep ini. Tak heran, meski harus mengeluarkan perhatian dan uang ektra untuk merawat kendaraan ini, tapi bagi pecintanya hal itu tidak menjadi sebuah masalah. Bahkan menjadi keasikan tersendiri.

,Keunikan dan klasiknya kendaraan inipun , bukan hanya disukai oleh kelompok orang tua yang memang telah menjadi saksi era ‘kebesaran’ kendaraan ini. Namun kawula muda juga kini menggandrunginya.

Sehingga tidak heran, keberadaan komunitas pecinta mobil JEEP terus eksis hingga saat ini. Salah satunya Karawang American Jeep (KAJ).

Sesuai namanya, KAJ merupakan wadah bagi para pecinta jeep buatan Amerika, khususnya jenis Willys.

Baca Juga:  Kemarin, Anggota DPRD Sumut Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Pertama di Serdang Bedagai

Salah seorang pentolan KAJ Asep Ahmad Yani menyebutkan, pihaknya menghadirkan 10 unit jeep (jip) Willys berbagai tipe.

“Anggota aktif KAJ ada sekitar 25 orang atau 25 unit jip buatanAmerika yang merupakan sisa Perang Dunia ke-II dua,” ujar Asep, Minggu (13/5/2018).

Terkait sejarah Willys di Indonesia, Asep menerangkan, setelah perang Korea berakhir pada 1953 pemerintah Amerika Serikat menghibahkan jip Willys tipe M38 ke Indonesia.

“Jip-jip bekas perang ini menarik minat kolektor bukan hanya karena kekuatannya, tetapi juga dianggap punya nilai sejarah sehingga harus dilestarikan,” kata Asep.

Willys M38, sambungnya, diproduksi pada 1950 hingga 1952 dan digunakan tentara Amerika dalam perang Korea.

Baca Juga:  Dekranasda Garut Gali Potensi Industri Kreatif

“Sementara Willys 1944 diproduksi pada 1941-1945 untuk Perang Dunia II. Khusus untuk tipe 1944, selain diproduksi pabrik Willys, jip itu juga diproduksi oleh pabrik Ford,” ujarnya.

Karena sudah tua, sebagian besar kondisi jip Willys bekas perang itu sudah rusak. Bahkan, tidak jarang, jip itu sudah menjadi rongsokan atau hanya tinggal kerangka saja.

“Meski begitu, penggemar jip perang tak segan-segan merogoh kocek untuk membeli jip rongsokan, lalu memperbaikinya hingga bisa berfungsi kembali,” kata Asep.

Dirinya juga menjelaskan KAJ berdiri sejak 1990. Meski bernama Karawang, kata Asep, namun anggotanya tak harus warga Karawang.

“Nama ini sudah melekat sejak lama, jadi tidak mungkin diganti. Namun kami sangat terbuka bagi siapa saja pemilik jip buatan Amerika yang ingin bergabung,” ujarnya.

Baca Juga:  Yana Mulyana Yakin Vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung Bisa Capai 70 Persen

Lanjut dia, Asep mengaku tidak mudah merawat mobil klasik. Dibutuhkan perhatian dan kocek lebih agar kendaraan ini tetap bisa mengaspal dengan nyaman.

“Selain sudah tua dan susah mencari spare part nya” ujar Asep.

Selain itu, KAJ memiliki kegiatan rutin seperti bakti sosial dan konvoy rutin dua minggu sekali.

Komunitas ini berusaha mempertahankan nilai sejarah mobil ini sembari berkeliling melintasi indahnya Nusantara tercinta. Adapun kegiatan yang dilakukan KAJ seperti touring yang mempunyai misi bakti sosial, off-road, dan, pameran mobil klasik. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat