Pasundan

Vaksinasi Lansia di Kota Bandung Lambat, Dinkes Beri Alasan Ini

×

Vaksinasi Lansia di Kota Bandung Lambat, Dinkes Beri Alasan Ini

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Jawa Barat menyatakan ada sejumlah hambatan pada proses vaksinasi COVID-19 untuk lanjut usia (lansia) sehingga vaksinasi tersebut berjalan lambat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, dr Rosye Arosdiani mengatakan sejauh ini vaksinasi lansia baru terealisasi 31,60 persen. Adapun beberapa hambatan itu mulai dari mobilitas yang terbatas dan adanya beberapa kendala kesehatan.

“Dari sekian banyak lansia yang dijadwalkan, yang datang tidak sejumlah itu, kemudian yang lolos kesehatan pun masih ada hambatannya,” katanya, dilansir dari Antara, Kamis (20/5/2021)

Baca Juga:  Wakil Rektor Unisba Bertambah Jadi Empat, Edi Setiadi: Untuk Trigger Pengembangan Akademik

Ia mengatakan ada sebanyak 305.666 lansia di Kota Bandung yang menjadi sasaran vaksinasi. Namun yang telah mengikuti vaksinasi, khususnya tahap pertama, baru sekitar 95.591 orang lansia.

Padahal, kata dia, pihaknya terus berupaya untuk mempercepat vaksinasi kepada lansia dengan berbagai cara. Salah satunya bekerjasama dengan lembaga swasta dengan skema jemput bola terhadap lansia.

“Mungkin masyarakat di kita itu memang sulit ya…, mobilitas juga nggak mau jauh, dijemput ojek juga malah merasa asing yang menjemputnya, anaknya juga belum tentu mengizinkan,” katanya.

Baca Juga:  Pemkot Bandung Promosikan Tradisi Olahraga Benjang

Selain itu, ia juga mengatakan vaksinasi lansia digelar dengan cara desentralisasi sehingga dengan banyaknya lokasi, proses vaksinasi diharapkan akan lebih cepat.

Kemudian ia juga telah berupaya dengan menjaring instansi yang memiliki grup lansia sehingga vaksinasi kepada lansia bisa terjangkau dari beberapa cara.

“Kelompok lansia dari pensiunan-pensiunan juga sudah, seperti Telkom, PT KAI, perusahaan yang ada grup pensiunannya, dari organisasi keagamaan juga sudah dikumpulkan yang lansianya, karena biasanya lebih nyaman kalau pada kenal,” kata dia.

Baca Juga:  Luhut Hibahkan 10 hektare Tanah di Bogor untuk Universitas NU

Namun hal itu, menurut dia, masih belum sesuai dengan harapan sehingga desentralisasi vaksinasi itu perlu diperluas hingga level wilayah yang lebih kecil lagi.

“Kita butuh usaha untuk lebih kecil lagi desentralisasinya, jadi lebih kecil lagi, ‘kan terpantau ya…,” demikian Rosye Arosdiani. (red)

Tinggalkan Balasan