Awas! Mahasiswa Baru Rentan Disusupi Paham Radikalisme

JABARNEWS | BANDUNG – Mahasiswa baru dinilai paling rentan terpapar radikalisme. Malah menurut

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Polisi Suhardi Alius penyebaran paham negatif di wilayah kamus sudah sangat memprihatinkan.

“Mulai masuk mahasiswa baru ke suatu universitas baik negeria atau swasta, dimulai pula usaha perekrutan oleh kaum radikal teroris ,” kata Kepala BNPT saat memberikan kuliah umum di hadapan lebih dari 1.700 mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional, Bandung, Minggu (26/8) dikutip merdeka.com.

Baca Juga:  Satreskrim Patroli Ke Objek Wisata

Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, banyak juga dosen terpapar radikalisme sehingga ketika mereka menjadi mentor, malah membawa anak didiknya ke paham negatif tersebut.

“Hati-hati dalam memilih mentor, hati-hati dengan dosen. Kalau kalian merasa sudah ada yang terlihat, laporkan karena bukan cuma kalian yang terpapar, dosen juga terpapar, bahkan guru besar juga terpapar,” katanya dikutip dari siaran pers.

Baca Juga:  Ini Alasanya Kenapa Obat Herbal Masih Banyak Dikonsumsi

Suhardi menegaskan universitas melalui rektor bertanggung jawab terhadap apa saja yang terjadi di lingkungan kampus. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, dalam hal ini menyebarnya radikalisme dan terorisme, rektor patut disalahkan.

“Saya sudah bilang sama Menristekdikti, peran rektor itu sangat besar, apa yang terjadi di kampus itu tanggung jawab rektor. Kalau tidak mampu mengelola kampusnya, saya minta rektornya diganti,” ujarnya.

Suhardi menjelaskan bahwa banyak permintaan kepada BNPT untuk mengisi kuliah umum di berbagai universitas terkait dengan resonansi kebangsaan serta radikalisme dan terorisme. Pihaknya berupaya memenuhi semua permintaan tersebut.

Baca Juga:  Tinjau Vaksinasi di Ponpes Kempek Cirebon, Uu Ruzhanul Ulum: Ini Ikhtiar Kami

“Penanaman benih-benih radikalisme dan perekrutan anggota itu juga saat penerimaan mahasiwa baru, saya berkepentingan. Para pejabat BNPT saya tugaskan habis untuk memberikan pencerahan,” katanya pada kuliah umum yang dihadiri oleh Rektor Institut Teknologi Nasional Imam Aschuri itu. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat