Barang Terbuang Jadi Uang

JABARNEWS | KAB. SUKABUMI– Ade Saepulloh (60) boleh dikatakan sudah tidak muda lagi. Namun warga Kampung Kedung, RT 6/3, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah ini bisa dijadikan sosok yang menginspirasi banyak orang muda.

Bahan bekas yang tak terpakai lagi, di tangan Ade bisa dijadikan sumber uang.Kayu bekas akar pohon jadi kerajinan seni yang nilainya tak main-main, puluhan juta rupiah.

Berbagai bentuk meja, kursi dan perabotan yang artistik tercipta dari tangan kreatifnya. Potongan-potongan kayu yang telah disulap menjadi meja atau kursi pun tak menghilangkan bentuk aslinya

“Satu set meja kursi yang terbuat dari gelondongan kayu mahoni atau jati, harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Tergantung dari ukurannya mulai Rp.3 Juta- Rp. 10 Juta,” jelasnya seperti dikutip dari radarsukabumi pada Kamis (19/4/2018).

Baca Juga:  Peredaran Tembakau Sintetis di Ungkap Polres Bogor, 23 Kg Biang Disita Petugas

Menurut Ade, apabila dilihat secara sepintas hasil kerajinannya ini memang terkesan apa adanya. Apalagi bentuk aslinya memang tidak dirubah. Akar-akarnya seperti dibiarkan menjuntai.

“Akar-akar jadi penopang meja dan kursi tersebut. Termasuk mata-mata kayu seolah menjadi motif tertentu. Potongan-potongan kayu hanya sekedar dihaluskan, diwarnai dan dikilatkan,” bebernya.

Munculnya ide kreatif ini setelah ia mendapatkan inspirasi dari keluarganya dan mereka memberikan saran untuk berwiraswasta. Awalnya Ade adalah seorang buruh tani.

“Karena sudah tua saya langsung saja berwiraswasta membuat kerajinan dari akar kayu. Alhasil 15 tahun sudah saya membuat usaha ini,” kisahnya.

Saat mulai mencoba membuat kursi dan meja dari akar kayu mahoni bekas hasil produksinya belum ada yang memesan. Itu hanya untuk kelengkapan rumah pribadinya.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Bawa Golkar Jabar Fokus Hadapi Pileg Dibanding Pilpres

Setelah berjalan selama enam bulan, hasil kerajinannya mulai banyak diminati. Terutama tetangga sekitar rumah yang memesan perabotan berbahan akar kepada Ade.

“Selama ini, bahan baku akar kayu bekas saya dapatkan dari kebun milik keluarga. Setelah itu, saya pangkas menggunakan peralatan seadanya.

Sementara proses untuk mengkilatkan akar kayu ini menggunakan melamin sehingga ketika tersiram air panas, furniture tersebut tidak akan rusak dan warnanya tidak akan pudar. Bentuk kursi dan warna tergantung pemesanan,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cijulang, Ujang Enoh mengatakan, kursi dan meja yang terbuat dari akar kayu ini diakuinya sangat menarik. Selain dipandang indah dan cantik, harganya juga sangat terjangkau.

Baca Juga:  Mengeksplor Tempat Wisata Air Curug Ciherang Bogor

“Lebih senang lagi kita bisa memesan bentuknya dan warna yang diinginkan. Sehingga bisa disesuaikan dengan kondisi rumah,” tandasnya.

Ia merasa bangga, melihat warganya yang memiliki tangan kreatif sehingga dapat mendongkrak laju pertumbuhan ekonominya.

Untuk itu, ia berencana akan membantu memasarkan hasil dari keratifnya tersebut melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Cijulang.

“Cukup kreatif Pak Ade ini, tanpa pendidikan khusus, dia mampu membuat kerajinan akar pohon menjadi produk bernilai. Semoga ini menjadi inspirasi warga lainnya bahwa kreatifitas tidak terhalang usia,” pungkasnya. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat