JABARNEWS | MAJALENGKA – Adanya spanduk Ganti Presiden 2019 yang dibentangkan di Makkah dan menyebut nama Majalengka di akun sosmed tersebut, membuat Kemenag dan MUI angkat bicara. Mereka menilai, jika memang benar begitu, tidak seharusnya ibadah dicampuradukkan dengan urusan politik.
Sekretaris Umum MUI Majalengka, M. Risan, mengatakan, ibadah itu merupakan hal yang sakral. Siapapun orangnya harus benar-benar fokus dan khusyuk untuk memanjakan dan merendahkan dirinya di hadapan-Nya. Serta tidak boleh dibawa ke ranah politik.
“Ibadah itu, termasuk menunaikan ibadah haji harus khusyuk. Jangan dicampuradukkan dengan apapun, apalagi membawa urusan politik, itu tidak benar.” ungkapnya, Kamis (16/8).
Kepala Kemenag Kab. Majalengka, Yayat Hidayat, mengatakan, jika memang benar bahwa yang melakukan (membentangkan spanduk tersebut) adalah kolter dari Majalengka, pihaknya akan menindak tegas. Selama ini pihaknya sudah konfirmasi namun belum ada jawaban.
“Belum ada jawaban, tapi sudah dikonfirmasi. Kalau memang benar, tentu ada sanksi. Harusnya di sana itu fokus ibadah, tidak perlu sampai harus mengurus hal-hal politik,” ungkapnya. (Rik)
Jabrnews | Berita Jawa Barat