Ketua TP PKK Jawa Barat Sarling ke Subang

JABARNEWS | SUBANG – Ketua TP PKK Jawa Barat Atalia Praratya melakukan Siaran Keliling (Sarling) di Kabupaten Subang, Kamis (21/03/19).

Lokasi pertama yang dikunjungi Bunda Cinta sapaan akrab Atalia adalah Posyandu dan Kober Hidayatuddin di Desa Belendung Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang.

Disana, istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut melakukan kontroling penimbangan bayi dan menyerahkan alat penimbangan balita dacin.

“Kami hadir untuk memeberikan tanda cinta. Karena itu kami serahkan dacin yang sudah berinovasi, karena sudah digital disertai dengan alat ukur tinggi badan anak,” kata Atalia didampingi Ketua TP PKK Subang, Hj Yoyoh Rihimat.

Baca Juga:  MotoGP Jerez, Marquez Juara, Pedrosa dan Duo Ducati Jatuh

Atalia menjelaskan, dalam mendukung pertumbuhan otak anak untuk mendukung peningkatan kepintaran anak salah satunya dengan memberikan konsumsi ikan.

Pada kegiatan Siaran Keliling (Sarling) tersebut, Atalia juga mengunjungi SMKN 2 Subang untuk memberikan motivasi kepada para siswa-siswi taruna.

Kepada para Taruna SMKN 2 Subang, Atalia meminta untuk menyukai buku dan pentingnya membaca.

Baca Juga:  Kesal Karena Tumbuh Jerawat Saat Puber? Atasi Dengan Cara Ini

“Menyukai buku dan gemar membaca harus menjadi kebiasaan. Tentunya hal ini yang harus didukung dari lingkungan rumah terutama orang tua,” ucapnya.

Setelah mengunjungi SMKN 1 Subang, rombongan juga peninjauan Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) di Masjid Agung Al-Musabaqoh Subang.

Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Subang Hj. Yoyoh Ruhimat menjelaskan bahwa PAUD di Subang ada 1058 lembaga terdiri dari PAUD formal dan non formal.

“Kami selalu berkoordinasi dan komunikasi kepada pemerintah daerah maupun pusat sehingga selalu berkomitmen untuk menjadikan PAUD bisa berjalan dengan sukses dan lancar,” ujarnya.

Baca Juga:  Korban Rentenir Terus Bertambah, Antre Ngadu Ke Posko Gebber

Sebagai penutup Yoyoh menambahkan, Bunda PAUD (Bunda Literasi) harus menjadi lokomotif untuk mendorong segenap elemen masyarakat melakukan komunikasi dan tidak segan-segan untuk berdiskusi dengan semua kelompok baik di kecamatan, desa maupun kelurahan masing-masing yang memiliki potensi untuk mengembangkan pendidikan anak usia dini yang berkarakter. (Mar)

Jabar News | Berita Jawa Barat