KPED Jabar Dorong Keseimbangan Baru Perdagangan Antar Wilayah

JABARNEWS | BANDUNG – Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Jawa Barat mendorong daya saing wilayah supaya kompetitif dalam memperpendek rantai pasok.

Ketua Harian KPED Jabar Ipong Winoto mengatakan, pihaknya akan mengintegrasikan parsial-parsial program atau kebijakan yang dihadapkan menjadi sebuah sistem terintegrasi.

“Kenapa itu perlu, karena untuk mendorong sebuah keseimbangan baru perdagangan antar wilayah yang kita harapkan akan bisa terus berjalan,” kata Ipong dalam acara Dialog Transformasi Ekonomi Jawa Barat yang disiarkan secara virtual via Zoom, Senin (20/9/2021).

Baca Juga:  Tiga Jenis Kegiatan Bermanfaat Yang Bisa Dilakukan Ketika Isolasi Mandiri

Dia berharap bahwa KPED tidak hanya memotret dan merokomendasikan tetapi juga bisa mengusulkan beberapa rujukan-rujukan kebijakan transformasi.

“Kita ingin mendorong untuk mekanisme usaha yang lebih sehat melalui kebijakan-kebijakan transformasi yang berbasis digitalisasi,” ucapnya.

Baca Juga:  Tiga Kebiasaan Ini Mesti Kalian Hindari, Bisa Sebabkan Komedo Pada Kulit Wajah 

Ipong menjelaskan, pihaknya ingin merancang tatakelola perekonomian Jabar menjadi lebih sehat kedepannya. Karena, lanjut dia, karena seperti diketahui Jabar memiliki pusat reaserch tetapi memang tidak banyak dilibatkan di dalam kebijakan.

“Kita juga punya kawasan yang menjadi keunggulan wilayah untuk bisa kita bangkitkan (ekonomi),” jelasnya.

Lebih jauh, Ipong menyebut, sebagian besar pendapat daerah Jabar berasal dari pajak kendaraan bermotor. Oleh karena itu, pihaknya ingin komposisi ini lebih seimbang diisi oleh hal-hal yang berkaitan dengan jasa perdagangan berbasis digitalisasi di masa depan.

Baca Juga:  Banjir di Kabupaten Bekasi Surut, BPBD Jabar Tetap Pantau Kebutuhan Dasar Warga Terdampak

“Tentunya ingin mendorong juga sebagai suatu kawasan industri. Dimana Jabar merupakan satu kawasan manufaktur terbesar, pusat ekspor. Namun yang kita eksport ini barang-barang impor,” tandasnya. (Red)