Lihat Berita di Televisi, Sopir Truk yang Nabrak Santri di Cianjur Menyerahkan Diri

JABARNEWS | CIANJUR – Sopir truk yang diduga melindas remaja yang menghadang truk di Cianjur akhirnya menyerah diri setelah melihat tayangan berita di televisi.

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan, Sopir truk asal Serang-Banten mengaku tidak mengetahui jika gerombolan remaja yang menghadang truknya ada yang terlindas, karena saat kejadian tidak ada yang menghentikan atau mengejar truk yang dia kemudikan.

“Sopir yang melindas remaja penghadang truk hingga tewas di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, tepatnya di Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang, akhirnya menyerahkan diri ke Unit Laka Lantas Polres Cianjur, didampingi pihak perusahaan,” kata Doni di Cianjur, Senin (20/9/2021).

Baca Juga:  Epidemiolog Unpad Sebut Vaksin Kurangi Angka Kesakitan dan Kematian

Bahkan sopir baru tahu, kalau dirinya melindas seorang dari remaja yang menghadang truknya di Cianjur, melalui berita di televisi. Sehingga yang bersangkutan meminta didampingi pihak perusahaan untuk menyerahkan diri ke Mapolres Cianjur.

“Kasusnya masih dalam penyelidikan dan sopir tidak ditahan, setelah memberikan keterangan, namun yang bersangkutan dikenakan wajib lapor dua kali dalam sepekan,” jelasnya.

Namun tidak menutup kemungkinan status sopir truk dinaikkan menjadi tersangka. Karena, berdasarkan hasil olah tempat kejadian diduga ada unsur kesengajaan dengan tidak ditemukannya titik pengereman. “Kita dalami, kemungkinan menjadi tersangka,” tuturnya.

Baca Juga:  Waspada Akun Facebook Palsu Gentayangan

Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Mangku Anom menambahkan, terduga pelaku murni tidak mengetahui jika korbannya tewas saat melintas di tempat kejadian di Cianjur. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, pengemudi truk bisa disangkakan pasal 311 KUHP sebagai pengemudi yang bisa membahayakan nyawa orang lain.

“Tapi tuduhan pasal 311 KUHP tidak memenuhi unsur, terduga pelaku harus dilepas karena tidak bersalah, tapi tetap harus didalami,” ucap Mangku.

Baca Juga:  Bima Arya Kumpulkan 13 Wali Kota Ini, Bahas Apa?

Dia mengungkapkan, sejumlah remaja yang terlibat dalam pembuatan konten berbahaya itu, juga dapat dikenakan Undang-Undang Lalu Lintas pasal 132 karena menyeberang tidak pada tempatnya.

Pihaknya tidak mengesampingkan nilai kemanusiaan dan norma bahwa terduga pembuat konten berbahaya masih di bawah umur.

“Kejadian tersebut secara kasat mata dapat dikenakan pasal 132, dimana mereka berusaha menyeberang tidak pada tempatnya. Namun, ini masih kita dalami juga,” tandasnya. (Red)