Rizal Ramli: Krisis Finansial Akan Lebih Parah Dari Tahun 1998

JABARNEWS | BANDUNG – Ekonomi Indonesia sedang mengalami krisis, menurunnya rupiah hingga Rp 15.000 perdolar AS, hal tersebut membuat kondisi ekonomi Indonesia semakin buruk.

Melihat kondisi perekonomian Indonesia Rizal Ramli seorang pakar ekonomi menyebut bahwa kalau dibiarkan Indonesia akan mengalami krisis besar. Ia menuturkan bahwa kondisi ekonomi selama tiga tahun terakhir macet.

“Kita ini sudah 3 tahun mandeg ekonominya biasanya tumbuh 6% lebih, kan 3 tahun terakhir hanya 5%,” kata Rizal Ramli saat diwawancarai di Kampus Unpas, Taman Sari, Bandung, Jum’at (31/8/2018).

Baca Juga:  Sengketa Atlet Paralimpik, Pemprov Sudah Tunaikan Komitmen

Resiko pertumbuhan daya ekonomi macet, daya jual juga macet, penjualan-penjualan sama orang bisnis betul-betul merosot. Menurutnya hal seperti ini yang membuat rupiah semakin melemah.

Pemerintah mengklaim bahwa kondisi fundamental ekonomi indonesia kuat. Padahal sebaliknya, kondisi ekonomi sekarang hampir mengalami krisis.

Baca Juga:  Petugas Kasih Denda 63 Kendaraan di Bogor Akibat Langgar Ganjil Genap

Ia juga mengkhatirkan kalau sampai rupiah melemah sampai Rp. 15.000 dampaknya akan lebih parah dari tahun 1998 dulu. Itu karena indonesia sekarang tidak punya cadangan untuk mempertahankannya.

“Dulu krisis finansial sekarang nyaris krisis sudah setengah lampu merah tapi ada perbedaan fundamental, tahun 98 kita masih banyak punya tabungan yaitu Indonesia ekspor dari minyak bumi sehari 1,3 juta barel, banya kapasitas lebih sawi, coklat, kopra begitu rupiah anjlok ke 15 ribu tahun 98 ekportnya melonjak. Tapi hari ini kondisinya beda, kita hari ini sudah tidak punya tabungan lagi. Sedangkan di manufakturing kan kebanyakannya import. Inilah kenapa kita harus berhati-hati di banding tahun 98,” tutupnya. (Rnu)

Baca Juga:  Ini Pesan Ketua Bhayangkari Buat Pemudik dan Petugas Pospam

Jabarnews | Berita Jawa Barat