Senggolan, Wartawan TV Dihajar Helm Oknum Driver Ojol

JABARNEWS | JAKARTA – Gara-gara senggolan, seorang wartawan sebuah televisi swasta

Bobby Hendrik Tobing terluka akibat dipukul helm driver ojek online.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Menurut isteri Bobby, Helena.

Sekitar pukul 17.00 WIB, Bobby dan Helena berboncengan motor dari arah Pecenongan ke Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Sesampainya di depan KFC Cikini, pelaku hendak menyalip motor Bobby dari kiri. Karena hampir membuat celaka, Helena lalu mengingatkan pelaku.

“Saat ini Kami mau pulang ke rumah, lewat Cikini,” kata Helena saat dikutip detik.com, Selasa (4/9/2018).

Baca Juga:  Usai Jalani Tujuh Tahun Masa Tahanan, Mantan Bupati Karawang Akhirnya Bebas

“Dia pakai atribut ojek online dan bawa penumpang. Ketika dia mau nyalip, dia nyenggol agak kencang. Saya teriak ‘pak lihat-lihat dong’,” kata Helena.

Bobby pun ikut menghardik pelaku.

“Pak minta maaf kek, ntar kalau kita jatuh nggak tanggung jawab lagi,” kata Helena menirukan suaminya.

Pelaku tidak terima. Percekcokan pun akhirnya terjadi. Pelaku yang emosi turun dari motor dan hendak memukul Bobby.

Baca Juga:  Islamkan Seorang Pemuda, PMII Purwakarta: Islamisasi Seperti Ini Harus Terus Dilakukan

“Awalnya nggak kena. Pas suami saya mau berdiri, sayangnya dia buka helm, dia (pelaku) langsung mukul pakai helm ke kepala suami saya,” lanjutnya.

Akibat kejadian itu, pelipis Bobby berdarah. Sejumlah ojek online yang ada di lokasi juga mengerumuninya. Beruntung Bobby tidak sampai dikeroyok kelompok ojol itu.

“Saya bilang ‘kita selesaikan di kantor polisi’, sambil saya tarik kunci motornya. Terus kami ke Polsek Menteng buat laporan dan kami kembali ke lokasi bersama polisi, saya tunjuk orangnya dan orangnya dibawa ke Polsek Menteng,” jelas Helena.

Baca Juga:  Lewat Jalur Tak Resmi, Pejabat DPMPTSP Akui Terima Duit

Kapolsek Menteng AKBP Dedi Supriadi membenarkan hal itu. Dedi mengatakan pihaknya akan menindak lanjuti laporan Bobby.

“Iya kita proses kalau korban memang tidak mau mencabut laporannya. Tapi kalau korban mau cabut laporan, menyelesaikan secara kekeluargaan juga tidak masalah, terserah korban saja,” kata Dedi. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat