Ustad Dan Guru Ngaji Di Jatiluhur Dapat BPJS

JABARNEWS | PURWAKARTA – Kepedulian Camat Jatiluhur H Asep Supriatna patut diacungi jempol. Dirinya berkomitmen untuk mendaftarkan para ustad dan guru ngaji di wilayahnya sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK). Hal tersebut disampaikannya di hadapan ribuan warga yang menghadiri peringatan Isra Mi’raj yang digelar di halaman Kantor Kecamatan Jatiluhur, Rabu (18/4/2018).

“Alhamdulillah program ini sangat baik, dapat menyejahterakan para ustad, guru ngaji, marbot masjid, dan lainnya. Sebagai langkah awal akan kita data berapa jumlahnya se-Kecamatan Jatiluhur. Insya Allah kita daftarkan BPJS TK. Terlebih ada stimulus iuran tiga bulan pertamanya gratis,” ungkap Asep.

Dirinya juga mengaku, sebelumnya sudah mendaftarkan 100 warga miskin (gakin) sebagai peserta BPJS Kesehatan. Sehingga kesehatan masyarakat di Jatiluhur makin terjamin.

Baca Juga:  Keuntungan Menanam Palem Merah Di Rumah, Diantaranya Bisa Bikin Hoki!

“Tujuannya untuk meringankan beban mereka. Ketika sakit segera dapat ditangani tanpa harus memikirkan biayanya karena sudah ditanggung BPJS Kesehatan,” ujarnya.

Asep yang menjabat sebagai Camat Jatiluhur sejak Januari 2017 ini pun mengungkapkan, jika iuran BPJS Kesehatan bagi gakin dan BPJS TK bagi para ustad dan guru ngaji tersebut ditanggung oleh Badan Amil Zakat, Infak, dan Sedekah (BAZIS) Kecamatan Jatiluhur.

“BAZIS Kecamatan Jatiluhur dapat mengelola dana dengan sangat baik. Sumbernya dari kecamatan, para kepala desa, CSR perusahaan, hingga dari para donatur dan dermawan,” ucapnya.

Baca Juga:  Kematian Pasien Covid-19 Cukup Tinggi, RS Bayu Asih Siapkan 10 Peti Mati dalam Sehari

Bahkan dari BAZIS Kecamatan Jatiluhur pula dirinya mampu membangun 16 rumah bagi warga tak mampu. Pada 2017 lalu ada 14 rumah yang dibangun dan dua lagi di tahun 2018, jadi total ada 16 rumah. Semuanya dananya dari BAZIS Kecamatan, tak sedikit pun menggunakan APBD.

Sementara itu, Kepala BPJS TK Cabang Purwakarta H Didi Sumardi SE menyebutkan, keberadaan BPJS TK pada dasarnya adalah bagian dari tolong menolong dalam kebaikan.“Program ini saya buat untuk mensejahterakan para ustad dan guru ngaji yang selama ini kurang mendapat perhatian,” ujarnya.

Cukup dengan iuran Rp.10.800,- kata Didi, maka sudah dapat mengikuti dua program yakni Jaminan Kematian dan Jaminan Kecelakaan Kerja.“Rinciannya Jaminan Kematian Rp.6.000,- dan Jaminan Kecelakaan Kerja Rp.4.800,- Dan untuk tiga bulan pertama kami gratiskan,” ucapnya.

Baca Juga:  Pemkab Majalengka Luncurkan Program Sisumaker, Ini Kata Karna Sobahi

Di Purwakarta, sambungnya, ada 600 masjid yang terdaftar dan yang tidak terdaftar sebanyak 1.200 termasuk mushala. Ke depannya diharapkan yang belum terdaftar bisa menyusul mendaftar agar bisa memperoleh jaminan pelayanan kesehatan dari pemerintah.

“Masih banyak target yang harus kami capai. Jatiluhur sendiri merupakan kecamatan yang ke-8 yang menyatakan kesiapannya mendaftarkan para ustad dan guru ngaji sebagai peserta BPJS TK,” pungkasnya. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat