Dilansir dari Tempo.co, Berikut adalah profil singkat delapan bandara internasional yang diusulkan turun kelas menjadi bandara domestik pada tahun 2020:
Bandara Radin Inten II Lampung
Bandara Radin Inten II Lampung melayani penerbangan di dan ke kota Bandar Lampung. Nama bandara ini diambil dari nama Sultan Lampung terakhir, yaitu Radin Inten II. Bandara ini berlokasi di Jalan Branti Raya, Branti, Natar, di sebelah barat laut Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan. Bandara ini merupakan satu-satunya bandara komersial di provinsi Lampung.
Bandara Maimun Saleh
Bandara Maimun Saleh terletak di Gampong Cot Ba’U, Kota Sabang, Aceh. Bandara ini awalnya dibangun pada masa penjajahan Hindia Belanda. Selama masa pendudukan Jepang, bandara ini memiliki peran penting bagi tentara Jepang. Nama Maimun Saleh diambil dari seorang prajurit penerbang asal Aceh yang gugur dalam kecelakaan pesawat intai Auster IV-R-80 di Pangkalan Udara Semplak Bogor pada tahun 1952.
Bandara Raja Haji Fisabilillah
Bandara Raja Haji Fisabilillah terletak di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Bandara ini dikelola oleh PT. Angkasa Pura II. Pada bulan April 2008, bandara ini mengubah namanya dari Bandar Udara Kijang menjadi Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah. Nama bandara diambil dari Raja Haji Fisabilillah, seorang pahlawan nasional yang juga menerima Bintang Maha Putra Adi Pradana.
Bandara Pattimura
Bandara Pattimura berlokasi di Ambon. Bandara ini telah menerima penghargaan sebagai bandara terbaik di Kawasan Asia Pasifik untuk kategori bandara dengan kapasitas kurang dari dua juta penumpang per tahun. Penghargaan tersebut diberikan oleh Airport Council International yang berbasis di Montreal, Kanada.