Bandara Frans Kaisiepo
Bandara Frans Kaisiepo terletak di Pulau Biak. Bandara ini didirikan oleh Jepang pada tahun 1943. Posisi strategis Pulau Biak yang dekat dengan Samudra Pasifik membuatnya menjadi penting bagi Jepang dalam memenuhi ambisinya saat itu untuk mengobarkan perang di Pasifik. Nama bandara diambil dari salah satu tokoh yang berperan dalam integrasi Papua ke Indonesia, yaitu Frans Kaisiepo. Bandara ini dahulu berfungsi sebagai bandara internasional pada tahun 1990-an, namun peran tersebut berakhir saat krisis moneter pada tahun 1998.
Bandara Banyuwangi
Bandara Banyuwangi terletak di Desa Blimbingsari, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur. Bandara ini memiliki landas pacu sepanjang 2.250 meter dan dibuka pada tanggal 29 Desember 2010. Selain sebagai bandara komersial, Bandar Udara Banyuwangi juga digunakan untuk keperluan pendidikan penerbangan.
Bandara Husein Sastranegara
Bandara Husein Sastranegara adalah bandara internasional yang berlokasi di Jalan Pajajaran Nomor 156, kelurahan Husen Sastranegara, kecamatan Cicendo, kota Bandung. Awalnya, bandara ini merupakan lapangan terbang milik Pemerintah Hindia Belanda dengan sebutan Lapangan Terbang Andir. Nama Husein Sastranegara diambil dari seorang pilot militer AURI yang gugur saat latihan terbang di Yogyakarta pada tanggal 26 September 1946. Selama masa penjajahan Jepang, daerah tersebut dijadikan basis Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang.
Bandara Mopah
Bandara Mopah berlokasi di Merauke. Bandara ini awalnya dibangun pada tahun 1943 untuk keperluan darurat perang. Saat ini, bandara ini melayani penerbangan menuju Jayapura, Timika, Makassar, Surabaya, serta Jakarta, dengan landasan pacu sepanjang 2.250 meter yang dapat didarati oleh jenis pesawat Boeing 737 series. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
