Anak-Anak Kecanduan Game Online, Orangtua di Majalengka Mulai Khawatir

JABARNEWS | MAJALENGKA – Sebagian orangtua di Majalengka mulai mengkhawatirkan perilaku anak-anaknya yang rajin main game online. Ketakutan mereka cukup beralasan, karena selama libur lebaran, nyaris semua aktifitasnya tersedot oleh smartphone. Sementara yang dimainkan dalam ponsel cerdas itu adalah permainan game online.

Salah seorang ibu rumah tangga, Winarsih (28) mengatakan kemajuan teknologi membuatnya harus ekstra waspada, mengingat dampak cepatnya informasi, selain memudahkan dan berdampak positif, juga ada dampak negatifnya.

Baca Juga:  Gempa Bumi Magnitudo 5.6 Guncang Nias Utara, Kepala BPBD: Saya Terkejut

“Negatifnya itu, anak-anak jadi terlalu sering membuka hape. Dan yang dimainkan adalah game online. Dan itu digunakan hingga 6 jam lebih.” ujarnya kepada jabarnews.com, Jumat (14/6/2019).

Oleh karenanya, Winarsih mencoba lebih tegas untuk membatasi anaknya supaya tidak terlalu sering bermain hape. Jika tidak dibatasi, ia khawatir akan berdampak buruk pada penglihatan anaknya.

Baca Juga:  Waduh, Perempuan Cantik Ini Tak Miliki Vagina

“Sesuatu yang berlebihan itu selalu tidak baik. Maka harus dibatasi. Kalau dulu ada pembatasan sosmed, sepertinya saya setuju juga kalau pemerintah membatasi game online,” ungkapnya.

Sementara itu, pemerhati pendidikan, yang juga pengajar di salah satu sekolah, Mahdi Surahman S.Pd mengatkan para orangtua sebaiknya tetap membimbing dan mengarahkan anak-anaknya supaya tidak kecanduan ponsel cerdas atau game online.

Baca Juga:  Atasi Lonjakan Jenazah Covid-19 di Kota Bandung, TPU Cikadut Persiapkan Backhoe

“Selama orangtua memberi arahan positif dan mengawasinya. Saya pikir itu tak jadi masalah. Karena anak-anak pun harus diperkenalkan dengan teknologi. Akan tetapi, jika kecanduan game online atau terlalu sering membuka hape, itu juga tidak baik, karena akan berpengaruh terhadap perkembangan mental dan motoriknya,” tandasnya. (Rik)

Jabar News | Berita Jawa Barat