BMKG Minta Warga di Pesisir Selatan Jabar-DIY Waspadai Angin Timuran

JABARNEWS | BANDUNG – Wilayah perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta diprakirakan telah memasuki musim angin timuran yang mulai muncul karena Australia sudah mulai ada tekanan tinggi.

“Musim angin timuran mulai muncul, di Australia sudah mulai ada tekanan tinggi, di wilayah utara ekuator mulai ada siklon tropis seperti siklon tropis Tauktae yang menerjang India,” kata Teguh Wardoyo, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rabu (19/5/2021).

Baca Juga:  Mengenal Jenis Alergi dan Cara Mencegahnya

Dengan demikian, kata dia, pola angin di wilayah perairan selatan Jabar-DIY cenderung searah dan bertiup dari arah timur hingga tenggara.

Terkait dengan kondisi tersebut, Teguh mengimbau masyarakat yang bermukim di pesisir selatan Jabar-DIY khususnya nelayan dan wisatawan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi karena saat sekarang telah memasuki musim angin timuran.

Dalam hal ini, kata dia, arah tiupan angin di wilayah perairan yang cenderung searah berpotensi mengakibatkan terjadinya gelombang tinggi.

Baca Juga:  Di Sini Bisa Umroh Sambil Belajar Sejarah

“Meskipun potensi bahayanya tidak sebesar musim angin baratan, masyarakat tetap harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi selama musim angin timuran. Kalau musim angin baratan kaitannya dengan badai tropis, sehingga sangat berbahaya, sedangkan angin timuran itu angin yang searah dan tidak ada pusaran anginnya namun gelombangnya tinggi,” katanya menjelaskan.

Baca Juga:  Ada Konten Tak Senonoh di WhatsApp, Kok Bisa?

Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan beberapa kejadian sebelumnya, pada bulan Mei di Cilacap biasa terjadi banjir air pasang atau rob.

Sementara pada bulan Mei 2021, kata dia, pasang maksimum di perairan selatan Kabupaten Cilacap diprakirakan mencapai 2,2 meter pada tanggal 27-29 Mei.

“Kalau saat pasang maksimum yang mencapai 2,2 meter tersebut terjadi gelombang tinggi dan masih ada hujan, hal itu bisa memicu terjadinya rob,” katanya. (Red)