Bicara tentang fatality rate, epidemiolog dari Griffith University Australia menyebut angka 80 persen dari total kasus. Sedangkan pada manusia, risiko kematiannya diperkirakan sekitar 70 persen.
“Pada manusia pun 70 persen kalau terpapar ya mematikan, 7 dari 10 orang manusia yang terkena virus Hendra ini meninggal,” beber Dicky dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Selasa (17/5/2022).
Berbagai komentara pun bermunculan saat virus ini mulai menyebar di beberapa negara, termasuk Indonesia. Diantaranya mengenai pemberian nama virus tersebut.
Seperti netizen asal Indonesia yang mengaku tak terima jika virus tersebut dinamai sama dengan namanya.
“Saya sangat kecewa dengan nama saya sendiri, bisa-bisa jadi nama virus,” tulis seorang netizen dengan akun Facebook Hendra Wiranata, mengomentari unggahan terkait virus Hendra.
Komentar senada juga terlontar dari akun-akun lain yang juga memiliki kemiripan nama. Sebagian mengaku khawatir jika ke depan bakal muncul virus dengan nama-nama populer seperti Hendri dan Herman. (red)
Sumber: Detik.com