Ini Pemicu Panasnya Suhu Saat Ini

JABARNEWS | JAKARTA – Kepala Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Hary Djatmiko, mengatakan, panasnya suhu di beberapa kota di Indonesia, termasuk Kota Bandung, salah satunya berkaitan dengan posisi matahari.

“Suhu kota-kota di Jawa saat ini berkisar antara 34-37,5 derajat celsius. Saat ini matahari berada di belahan bumi selatan, sekitar Indonesia sehingga Indonesia mendapat langsung penyinaran matarahari. Jadi penyinaran yang kita dapat langsung,” kata Hary, Selasa (16/10/2018), dikutip Kompas.com.

Hary menyebutkan, faktor lain yang memengaruhi panasnya suhu adalah kelembaban udara yang rendah.

Baca Juga:  Seluruh Objek Wisata Di Karawang Ditutup, Ini Penyebabnya

Kelembaban udara yang rendah mengakibatkan proses pembentukan dan pertumbuhan awan hujannya menjadi lebih kecil.

“Bukan lambat, tapi kecil. Kalau lebih kecil potensi hujannya jadi relatif lebih kecil, suhunya menjadi panas” jelas Hary.

Dipaparkannya, kelembaban yang rendah berkaitan dengan aliran massa udara dingin dan kering dari Australia menuju Indonesia bagian selatan khatulistiwa, terutama Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Kelembaban udara tercatat kurang dari 60 persen pada ketinggian 3-5 km dari permukaan.

Baca Juga:  Terjadi Bencana Longsor di Sumedang dan Cianjur, Begini Kata Walhi Jabar

Walaupun begitu, cuaca dan musim pada tahun 2018 tergolong normal meskipun tidak sebasah seperti yang terjadi pada tahun 2016 dan 2017.

“Untuk pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, 2018 ini periode kemarau lebih kering dibanding tahun 2017 dan 2016, tapi tidak separah tahun 2015, tahun 2015, El Nino memicu kemarau panjang hingga Desember 2015,” jelasnya.

“Pada tahun ini El Nino masih dalam kategori normal dan lemah, artinya fenomena El Nino belum bisa memberi pengaruh yang signifikan mengubah curah hujan di Indonesia,” tambahnya.

Baca Juga:  Lima Cara Jitu Mengatasi Keracunan Makanan

Untuk wilayah Jawa, lanjut Hary, hujan akan segera datang walaupun lebih mundur dari jadwal.

Berdasarkan prakiraan BMKG, hujan mundur 10 sampai 30 hari dan akan mulai pada akhir Oktober atau awal November.

“Kondisi yang terjadi saat ini masih dapat dikatakan normal karena memang untuk wilayah pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, hujan akan hadir tiga bulan terakhir pada tahun 2018, antara Oktober, November, dan Desember,” tutur. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat