Jurnalis Didesak untuk Menjaga Akurasi dan Kebenaran dalam Pemberitaan

Jurnalis Didesak untuk Menjaga Akurasi dan Kebenaran dalam Pemberitaan
Jurnalis Didesak untuk Menjaga Akurasi dan Kebenaran dalam Pemberitaan. (foto: istimewa)

“…Mampu memakai Generative AI untuk meningkatkan kualitas pekerjaan dan tetap relevan.”

Evolusi Data dan Media Sosial

Data kian menjadi unsur penggerak jurnalisme, sebab 40% jurnalis semakin bergantung pada data tahun ini, sedangkan, 66% jurnalis menilai, menyediakan data dan narasumber dari kalangan pakar merupakan salah satu cara bagi komunikator untuk mempermudah pekerjaan jurnalis.

Baca Juga:  HPN 2023, Thoriqoh Nashrullah Fitriyah Menyoroti Kesejahteraan Jurnalis

Platform media sosial menjadi sarana bagi jurnalis dan praktisi komunikasi mengumpulkan data, serta berjejaring dan mempromosikan karyanya. Kalangan jurnalis ingin meningkatkan audiens di LinkedIn dan Instagram pada tahun depan.

Di sisi lain, mereka mulai meninggalkan Twitter karena perubahan yang dibuat manajemen baru pada platform tersebut. Ekspektasi jurnalis juga kian meningkat untuk Instagram, TikTok, dan YouTube mengingat popularitas media sosial tersebut, serta ingin menjangkau audiensnya.

Baca Juga:  RSI Kumpulkan Jurnalis di Serdang Bedagai, Ini Tujuannya

“Komunikator telah dan selalu menjadi motor penggerak di balik perkembangan merek, perusahaan, lembaga, dan masyarakat. Pesan yang disampaikan komunikator, serta cara penyampaiannya berperan besar. Dengan bekerja sama, jurnalis, bersama praktisi humas dan komunikasi dapat menentukan arah perkembangan pada masa depan, menjaga kualitas jurnalisme, serta mempertahankan aspek kepercayaan audiens,” kata Cloos.

Baca Juga:  HMI Minta Vietnam Dikeluarkan dari Keanggotaan ASEAN, Alasannya Cukup Serius

Metodologi

Cision mengadakan survei “State of the Media” 2023 pada Februari-Maret 2023. Survei ini dikirimkan lewat surel kepada anggota Cision Media Database yang telah diseleksi oleh tim riset media Cision.